Sunday, October 21, 2007

Tiga Agenda Kongres I Pemuka Agama se-Indonesia

Arifin Asydhad - detikcom


Jakarta, Untuk pertama kali akan digelar Kongres Pemuka Agama se-Indonesia, Selasa (22/8/2006). Kongres akan dibuka Menko Kesra Aburizal Bakri. Pentingkah kongres ini? Ada tiga agenda yang akan dibahas dalam kongres ini.

Tiga agenda tersebut adalah pertama, merancang keberagaman umat ke depan supaya beragama secara dewasa. Kedua, Pancasila sebagai etika bersama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dan ketiga, merumuskan aksi bersama umat beragama menghadapi tantangan global dan tantangan internal bangsa.

Demikian disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Departemen Agama (Depag) Bachrul Hayat, Ph.D selaku Ketua OC Kongres I Pemuka Agama se Indonesia, dalam rilis Depag yang diterima detikcom, Senin (21/8/2006).

Menurut Bachrul, keinginan untuk menyelenggarakan kongres ini didasarkan pada pemikiran, bahwa Umat beragama dewasa ini tengah dihadapkan pada berbagai persoalan yang menyangkut isu-isu global yang turut mempengaruhi sikap dan perilaku keberagamaan masyarakat di tingkat lokal. Pengaruh tersebut pada tingkat tertentu dapat dilihat sebagai problem kultural dan sosial, persoalan Hak Asasi Manusia (HAM), harmonisasi sosial, demokrasi beragama dan tidak kalah pentingnya adalah persoalan-persoalan yang menyangkut absolutisme dan relativisme pada tingkat kesadaran teologis umat beragama.

Terhadap kompleksitas persoalan umat beragama akhir-akhir ini, kata Bachrul, maka pemerintah perlu melakukan langkah-langkah kongkret sebagai respons positif terhadap persoalan bangsa pada umumnya. Pendekatan terhadap umat beragama, kata Bachrul, yang masih relevan untuk dilakukan adalah menjadikan para tokoh agama dan majelis-majelis agama sebagai mitra pemerintah, baik yang menyangkut sosialisasi berbagai kebijakan maupun yang menyangkut rumusan-rumusan mendasar yang menyentuh langsung kehidupan umat beragama guna menyongsong masa depan yang lebih baik.

"Langkah-langkah seperti ini perlu dilakukan atas dasar asumsi bahwa agama masih sangat relevan dijadikan sebagai modal sosial utama masyarakat Indonesia untuk bisa kompetitif dalam meraih kemajuan di masa depan," tutur Bachrul Hayat.

Kongres I Tokoh Agama se Indonesia ini mengangkat tema Membangun Kerjasama, Mengatasi Berbagai Problema, Meningkatkan Kontribusi Umat Bagi Kemajuan Bangsa. Kongres akan diikuti 225 peserta, terdiri dari: Utusan Provinsi, masing-masing 6 orang berupa wakil dari majelis-majelis Agama tingkat pusat dan provinsi (MUI, PGI, KWI, PHDI, WALUBI, MATAKIN) atau Ormas Keagamaan dan Kepala Kanwil Agama setempat. Kongres akan digelar di Hotel Acacia, Jakarta hingga Kamis (24/8/2006).

No comments: