Thursday, October 11, 2007

Muhammadiyah: Hilal Tak Tampak, Tak Berarti Syawal Belum Masuk

11/10/2007 22:09

Arfi Bambani Amri - detikcom


Jakarta, Hasil sidang isbat yang digelar pemerintah menetapkan hilal Syawal belum terlihat. Namun bagi Muhammadiyah, hilal tidak terlihat bukan berarti Syawal belum masuk.

"Bagi Muhammadiyah, hilal tidak terlihat tidak sama dengan hilal Syawal belum masuk," ungkap Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin kepada detikcom, Kamis (11/10/2007).

Hilal tidak tampak itu, menurut Din, dapat saja terjadi karena hambatan cuaca. Apalagi, karena Indonesia yang berada di wilayah tropis, tentu saja cuaca berawan sering muncul. Inilah yang kemudian membuat perbedaan sering muncul.

"Keputusan sidang isbat sudah dapat diprediksi karena mereka berpegang pada rukyat bil i'ni yaitu harus menunggu untuk melihat bulat dengan mata dan jika tidak terlihat --dan memang tidak mudah untuk dilihat apalagi dalam situasi mendung seperti ini-- maka mereka melakukan isti'mal atau penyempurnaan ramadan 30 hari," kata Din.

Sementara Muhammadiyah berkeyakinan, berdasarkan perhitungan ilmiah yang didasari Alquran dan Sunah Nabi, ketika matahari terbenam Kamis (11/10/2007) sore, bulan sudah berada di atas ufuk selama 2 menit atau artinya belum tenggelam.

"Maka berdasarkan ayat Al Quran dan Al Hadist, itulah namanya hilal Syawal," jelas Din.

Sebelumnya, pada pukul 12.02, Muhammadiyah meyakini telah terjadi ijtima atau konjungsi matahari, bulan dan bumi pada garis lurus. Konjungsi itu merupakan pertanda Ramadan 1428 H telah berakhir.

"Karena ijtima itu adalah batas antara bulan Ramadan dengan dengan bulan baru. Ditambah lagi data tentang ijtima disetujui oleh hampir semua kalender lembaga-lembaga yang ada," terang Din.

No comments: