Monday, October 8, 2007

Aliansi 12 Partai Mundur dari KPR

SUARA MERDEKA
Selasa, 09 Oktober 2007

PURWOKERTO-Aliansi 12 partai nonparlemen akhirnya menarik diri dari Koalisi Poros Rakyat (KPR) bersama Partai Demokrat dan PKS. Aliansi itu juga menyatakan bubar dan membebaskan anggotanya menentukan sikap politik, apakah mendukung calon bupati tertentu atau berkoalisi dengan partai lain.

Keputusan itu diambil dalam rapat di RM Remaja, hari Minggu malam. Pemimpin 12 partai datang semua. Rapat dipimpin oleh Ketua Aliansi Untung Sarwono Hadi dari PDI.

Aliansi menarik diri antara lain karena proses di KPR, terutama saat menentukan calon bupati dinilai tidak prosedural. Asas kebersamaan dan kesetaraan ditinggalkan.

Tim Sembilan KPR belum melakukan rapat terakhir, namun hasilnya sudah disampaikan ke pemimpin koalisi. Calon yang diusung aliansi, yakni Warman dan Imam Durori, tidak masuk.

"Ada iktikad tidak baik di KPR sehingga yang perlu dilakukan adalah menarik diri dulu dari KPR, baru bubar," kata Emanuel Enggana dari PKPI.

Pembubaran aliansi didukung oleh Gesni dari Partai Pelopor, Makmur dari PBB, serta dari beberapa partai lainnya.

Disepakati

Subroto dari Partai Patriot Pancasila didukung Partai Perwakilan Daerah dan Partai Bintang Reformasi semula mengusulkan dipertahankan karena ada calon bupati lain siap mendanai.

Namun karena sudah ada tanda-tanda kurang harmonis akhirnya disepakati bubar setelah resmi menarik diri dari KPR.

Surat pernyataan penarikan diri akan disampaikan ke Partai Demokrat dan PKS serta Ketua Tim Sembilan. Untuk memutuskan para peserta rapat harus berdebat alot dan panjang.

"Kalau disepakati bubar, ya caranya baik-baik. Kita awalnya datang tampak muka, mestinya berakhir (pulang) tampak punggung. Biar legawa semua dan tidak meninggalkan masalah," kata Untung.

Setelah sepakat dibubarkan, setiap partai bebas menentukan pilihan sikap politiknya.

Bisa bergabung lagi dalam wadah lain atau bergabung dengan partai yang sudah mengusung calon bupati.

Saat ini ada empat kecenderungan dukungan, yakni ke Bambang Priyono, Singgih Wiranto, Mardjoko, dan Toto Dirgantoro. (G22,in-27)

No comments: