Erna Mardiana - detikcom
Bandung, Wudhu alias mensucikan diri bagi umat Islam wajib hukumnya, terutama saat akan salat. Tapi tidak untuk ajaran Alquran Suci. Dianggap suci sejak lahir, penganut ajaran itu tidak perlu berwudhu.
"Kita boleh salat tanpa wudhu. Karena kita seorang muslim sejak lahir sudah suci, jadi tidak perlu lagi bersuci," ujar AM, salah seorang anggota tim TIAS FUUI yang sempat bertemu dengan salah seorang murobi --setingkat-- ustadz kelompok Alquran Suci, kepada wartawan di Bandung, Jumat (26/10/2007).
Nah, jika umat Islam pada umumnya meyakini Muhammad sebagai rasul, penganut aliran Alquran Suci malah menganggap imam tertinggi dalam kelompok tersebut sebagai rasul.
"Kita kan diperintahkan harus taat kepada Allah dan rasul. Menurut mereka, rasul di sini bukan Muhammad, karena dia sudah meninggal. Jadi rasulnya adalah imam mereka. Sunnah Muhammad sudah tidak berlaku. Tapi mereka menolak dikatakan ingkar sunah," jelas AM.
Untuk menjadi anggota, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Pertama, mereka harus dibaiat dam cuci otak. Bukan cuma itu, jamaah harus bersedia berkorban jiwa dan harta.
"Harta yang dimaksud adalah mereka harus membayar sejumlah uang untuk masuk kelompok itu. Katanya, selain untuk imam mereka juga untuk dana perjuangan," jelas AM.
Sementara itu Ketua TIAS FUUI Hedi Muhammad mengatakan proses penyelidikan kelompok Alquran Suci sudah mencapai 72 persen.
"Kesimpulan kami sementara, kelompok ini adalah gerakan liberasi Islam. Tapi menggunakan wajah klasik baiat, sistem doktrin, jamaah, dan memaksakan dalil," ujar Hedi. Tujuannya, kata dia, untuk memecah belah umat Islam.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment