SUARA MERDEKA
Rabu, 24 Oktober 2007 NASIONAL
* Sheikh Muszaphar Shukor
Astronaut Malaysia Dr Sheikh Muszaphar Shukor Sheikh Mustapha bersama dua astronaut lainnya telah menyelesaikan misi mereka selama 11 hari di antariksa. Dia menceritakan pengalaman yang menegangkan sekaligus mengesankan selama menjalani misi tersebut.
SALAH satu pengalaman yang mengesankan adalah berpuasa di antariksa. Yang menarik, dia harus menjalani ibadah puasa itu selama berada di roket Soyuz TMA-10. Sebab, roket itu membutuhkan waktu dua hari sebelum berhasil merapat ke stasiun antariksa internasional (International Space Station - ISS). Pengalaman dua hari yang menegangkan ini tak dapat dia lupakan.
''Kami melayang selama dua hari di dalam Soyuz. Untuk bergerak dari satu tempat ke tempat lain, kami cukup mendorong kaki ke benda terdekat. Sungguh luar biasa. Saat kembali ke bumi, saya merasa tangan saya sangat berat. Bayangkan, bagaimana rasanya para astronaut yang tinggal di ISS selama enam bulan,'' tuturnya.
Roket Soyuz mendarat di bumi pada 21 Oktober. Ketiga astronautnya selamat, meskipun pendaratan itu melenceng sekitar 335 kilometer dari lokasi semula akibat kesalahan teknis komputer.
Dalam wawancara dengan Bernama, Shukor juga menceritakan kekagumannya pada panorama dan keindahan bumi yang dia lihat dari ISS. Stasiun antariksa itu terletak sekitar 350 kilometer dari bumi. ''Ketika saya memandang bumi dari antariksa, jantung saya seakan berhenti berdegup. Mata saya sama sekali tidak berkedip. Sungguh pemandangan luar biasa,'' kata Shukor.
Tak Terlupakan
''Saya tidak dapat menemukan kata-kata yang tepat untuk menceritakan apa yang saya lihat dari luar angkasa. Namun saya telah menulis dalam catatan harian mengenai kebesaran Tuhan,'' kata ahli bedah ortopedi berusia 35 tahun itu. Berpuasa di antariksa adalah pengalaman menarik baginya. Shukor menjalani misi di antariksa selama 11 hari, mulai tanggal 10 sampai 21 Oktober lalu.
''Saya tidak akan melupakan pengalaman yang unik itu. Saya sangat terkesan ketika berbuka puasa di antariksa. Saya berpuasa di luar angkasa selama dua hari. Mengenai waktu sahur dan berbuka, saya mengikuti waktu Kazakhstan,'' ujarnya.
Dia mengaku tidak merasa gugup atau takut saat pertama kali memasuki Soyuz. Sebaliknya, dia sangat tenang. ''Selama peluncuran 10 Oktober lalu, saya berdoa memohon bantuan Allah. Saya sama sekali tidak khawatir atau gugup,'' ujarnya.
Namun, dia terkejut ketika mulai memasuki wilayah gravitasi nol. ''Pena dan buku-buku saya mulai mengambang di sekitar badan saya. Saya merasa seperti berada di dunia mimpi,'' ujarnya.
Saat ini, Shukor masih dikarantina di Pusat Pelatihan Kosmonaut Gagarin di Star City, Rusia, setelah dia menyelesaikan misi antariksa. Direktur Program Astronaut Kolonel Dr Zulkeffeli Mat Jusoh mengatakan, seorang astronaut baru dibolehkan kembali ke lingkungan masyarakat sekitar 10 sampai dua minggu setelah pendaratan.
''Bukan hanya faktor kesehatan si astronaut, tetapi juga komitmennya mengenai riset yang telah kami setujui dengan badan antariksa Eropa. Riset itu mengharuskan Dr Shukor menjalani tes setiap hari. Karena itu pula, dia harus tinggal lebih lama di Star City,'' kata Zulkeffeli.(rtr-ben-25)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment