Saturday, August 29, 2009

OBAT MUJARAB MARAH

Oleh: KH.Shohibul Faroji Al-Robbani

Setiap manusia mempunyai benih sifat pemarah. Namun ada “marah karena Allah” (ghodhobullah), dan “marah karena setan” (ghodhobus-syaitan). Apa batasan kriterianya?
GADHAB (baca: ghodhob) secara harfiah memang berarti “marah” atau “pemarah”. Maka, marah dalam pengertian ghodhob bersifat negatif. Tentu saja, sifat pemarah seperti itu dapat membakar jiwa dan menghanguskan akal. Itulah sifat pemarah yang dilarang Allah dan Rasul-Nya.
Tentang hal ini Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya ada seorang laki-laki berkata: Si Fulan marah kepada si Fulanah berilah saya wasiat. Nabi saw bersabda: Janganlah kamu marah, (kemudian) orang itu mengulangi perkataannya beberapa kali. Nabi saw bersabda: Janganlah kamu marah”. (HR. Bukhari, dari Abu Hurairah).

Marah Negatif & Marah Positif
Dalam kaitan hadis di atas, berarti: “si Fulan tidak sayang kepada si Fulanah”? Tidak. Dalam konteks ini kita harus memahami motif di balik kemarahan itu. Dengan demikian kita akan tahu pasti sifat marah si Fulan kepada si Fulanah. Apakah kemarahannya masuk kategori positif atau negatif.
Sejarah menunjukkan, para utusan Allah pun pernah marah. Mereka marah saat menyaksikan umatnya tidak mengikuti norma-norma hukum syari’at yang telah ditetapkan Allah. Begitu pun para guru; mereka akan marah kepada murid-muridnya yang tidak patuh. Juga para orang tua, mereka akan marah kepada anak-anaknya yang tidak berbakti dan tidak hormat kepadanya, dst. Itulah sifat marah positif yang diperbolehkan Allah dan RasulNya.
Beda dengan amarah negatif yang bersumber dari nafsu lawwamah. Itu marah negatif. Sifat semacam itu dilarang oleh Allah dan RasulNya. Jadi, marah positif adalah marah karena Allah (ghodhobullah). Sedang marah negatif adalah marah karena syaitan (ghodhobus syaitan).

Marah Karena Allah
Marah karena Allah (ghodhobullah) berarti bahwa “tidak seseorang marah kecuali bila ia melihat kekufuran, kemaksiatan dan berbagai kejahatan lahir dan bathin. Baik muncul dari diri sendiri maupun orang lain (masyarakat)”. Sebab, bila orang marah karena melihat perbuatan keji dan munkar, maka tidak lain yang marah ialah Allah.
Contoh Marah Karena Allah:
1. Marahnya Nabi Hud kepada pembangkangan kaum ‘Aad.
2. Marahnya Nabi Sholeh kepada pembangkangan kaum Tsamud.

Marah Karena Setan
Apa pula yang dimaksud ghodhobus-syaitan (marah karena setan)? Ialah: “Tidak seorang marah melainkan terdorong oleh kebutuhan syahwat duniawi”. Maksudnya ialah marah yang diselimuti kemaksiatan atas dasar hembusan nafsu lawwamah bersifat ghodhob.
Sifat ghodhob itu senantiasa meliputti jiwa orang-orang yang cenderung ingin menguasai sarana kehidupan dunia. Itulah suatu kemaksiatan batin. Sebentuk aniaya bagi dirinya. Dan disebut marah karena setan sebab marahnya tidak berlandaskan norma-norma ajaran Islam.
Setan itu dari bangsa jin. Ada pula yang dari bangsa manusia. Maka jika ada orang marah-marah karena tidak tercukupi urusan syahwatnya, itulah setan dari bangsa manusia yang sedang marah-marah!
Marah sebagai hembusan ghodhob atau sifat nafsu lawwamah tentu merupakan marah negatif. Si pemarah atas dasar nafsu tersebut layak disebut setan. “Sesungguhnya marah itu dari setan dan setan itu dijadikan dari api”, demikian Hadis Nabi. (HR. Ahmad, Abu dawud).

Contoh marah karena setan adalah:
1. Amarah Qabil yang membunuh adiknya,
2. Amarah Fir’aun kepada Nabi Musa
3. Amarah Namrud kepada nabi Ibrahim
4. Amarah Abu Lahab kepada Nabi Muhammad

Si Pelopor Sifat Ghodob
Sifat ghodhob merupakan benih kejahatan dalam diri manusia. Sifat tersebut tentu amat berbahaya. Bencana akan terjadi di muka bumi jika jiwa didominasi sifat ghodhob. Bahkan dampaknya akan berjejak sampai kehidupan di akhirat.
Sifat pemarah adalah penyakit jiwa. Manusia mendapat warisan sifat itu dari setan, dan setan mendapat warisan dari Iblis -- pelopor sifat ghodhob.
Iblis pernah bersengketa dengan Allah. Pangkal masalahnya: Iblis disuruh bersujud sebagai tanda hormat pada Adam as. Namun Iblis menolak. Bahkan marah-marah di hadapan Allah. Alasannya, dirinya lebih mulia dibanding Adam. Adam dicipta Allah dari tanah, sedang ia dari api.
Amarah Iblis memuncak setelah ia mendapat murka Allah. Iblis pun berjanji akan menyesatkan Adam as dan anak cucunya sampai hari kiamat. Tentu, ajakan sesat Iblis dan pasukannya takkan mempan bagi manusia yang beramal saleh dan ikhlas karena Allah.
“Bukanlah orang yang kuat itu kuat bergulat, (tetapi) sesungguhnya orang yang kuat itu ialah orang yang dapat (mampu) menguasai nafsunya tatkala marah“. (HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah ra.)

Jihadul Akbar
Jelaslah, sifat ghodhob amat berbahaya bagi keselamatan jiwa manusia. Terutama bagi akidah. Sebab sifat itu dapat menumbuhkan kemunafikan, kefasikan, dan perbuatan jahat lainnya. Akibatnya, timbullah bencana yang akan merugikan. Bukan saja bagi orang-orang lain, tapi terutama bagi diri sendiri.
Maka, tidak ada satu obat penawar untuk penyakit ghodhob kecuali dengan mandi air ma’fu. Dengan kata lain, jika ada orang dirasa merangsang amarah, segeralah istighfar dan maafkan dia. Dengan memaafkan maka lenyaplah benih amarah dalam diri kita. Itulah kemenangan yang sebenarnya. Yakni kemenangan dalam memerangi hawa nafsu (Jihadul Akbar).

Rasulullah Sang Pemaaf
Sejarah menunjukkan, Rasulullah saw adalah Nabi yang dikenal amat pemaaf. Sifat itu tercermin antara lain ketika budak Habtsi membunuh paman beliau, Rasulullah saw tetap memaafkan si budak. Bahkan, tidak sedikit peristiwa yang menimpa Nabi, namun beliau tetap tidak menutup pintu maaf.
Ada peristiwa lain yang sangat mengharukan. Syahdan, suatu hari Rasulullah saw pernah dilempari batu oleh seorang pemuda musyrikin. Akibatnya, mulut beliau berdarah. Bahkan beberapa gigi beliau rontok. Bagaimana sikap beliau? Dengan sabar, beliau tetap saja memaafkan.
Melihat peristiwa itu, keruan para sahabat cemas. Ada juga yang geram. Tak ayal, salah seorang sahabat berkata: ”Ya Rasulullah, engkau adalah Habibullah (kekasih Allah). Jika kau doakan celaka orang itu, maka akan celakah orang itu.” Apa jawaban Rasulullah? ”Aku dibangkitkan ke dunia ini bukan untuk mencelakakan orang lain,” sabda beliau. Bahkan, dengan penuh kesabaran kemudian beliau berdoa: “Allahummaghfir liqaumi fainnahum laa ta’lamun.” (“Ya Allah, ampunilah kaumku karena sesungguhnya mereka tidak tahu siapa aku.”)

Obat Mujarab: Memaafkan
Sulit memang menghitung kalimat maaf yang telah terlontar dari mulut Nabi saw yang shiddiq. Sifat tersebut tentu juga tak lepas dari bimbingan dan petunjukNya.
Sebagaimana firman Allah: “Maka bersabarlah kamu (, hai Muhammad) terhadap ketetapan Tuhanmu, dan janganlah kamu seperti orang (Yunus) yang berada dalam (perut) ikan ketika berdoa, sedang ia dalam keadaan marah (kepada kaumnya)”. (QS. 68 : 48 )
Maka, sebagai umat Islam, selayaknyalah kita bertauladan pada Rasulullah saw. Kita harus berani memaafkan siapa pun yang berlaku aniaya pada diri kita.
Maka, jika ada amarah terpendam dalam jiwa, hendaknya segera dibersihkan dengan maaf. Jika tidak, amarah itu akan menjadi gumpalan dendam yang berkarat. Jika hati berkarat oleh dendam, maka akan merusak jiwa. Bahkan akan tumbuh menjadi kemunafikan.
Marah adalah dosa yang mengotori jiwa. Agar jiwa selalu suci dan bersih dari noda dan dosa, maka maafkanlah segera orang yang memicu kemarahan kita.
Tentang hal ini Rasulullah saw bersabda, ”Barangsiapa (mampu) menahan marahnya (tatkala timbul marah), Allah akan menahan siksaNya.” Itu berarti, obat paling mujarab untuk menyembuhkan sifat ghodhob (marah) tidak lain ialah: memaafkan.
* Berita
* Hiburan

* Yahoo!
* Mail
* Lainnya

* Selamat Datang,
* djohar1962
* Sign Out
* Mail Baru
* Bantuan

* Bantuan

Yahoo! Mail
Yahoo! CariCari:

* Mail
* Kontak

* Apa yang baru?
* Mail di Ponsel
* Opsi

Cari Email

*
1.
Folder
o Email Masuk (199)
o Draft
o Email Keluar
o Spam[Kosongkan semua pesan dari folder Spam ]
o Sampah[Kosongkan semua pesan dari folder Sampah ]
*
Chat & SMS
[Sembunyikan]
Saya Ada
o
7 Kontak Online
[Tambah]
1. Bukhori KBRI -
2. Hamid Muhammad -
3. M Djohar -
4. PoE de Bimo -
5. Rofii - sdg tdk di tempat
6. SILN Masykur Hasan - Tidak Ada Aktivitas
7. wie haddary - I'm using YMTiny
Tidak ada di daftar? Chat Baru
o
12 Kontak di Ponsel
[Tambah]
1. andrew 7188665159
2. burhan baba +628122159205
3. Candra 08129902373
4. Cathy Angklung 08158380750
5. Hestyani Hassan,SH,MKn +62811893231
6. lg apa lg apa
7. lg apa ya ? gmana nilai udah diterjemashlam n dah dilegalisir kbri lg apa ya ? gmana nilai udah diterjemashlam n dah dilegalisir kbri
8. miftah hidayatullah ti maannajah fil imtiha
9. Rasyidin +966506507910
10. Sonny Pwt +62864280738
11. Sri Wuryanti +66846635403
12. ZUHRI HALIM +6281226644477
Tidak ada di daftar? SMS Baru
Pengaturan
*
1.

Folder Saya
[Tambah folder baru - Edit folder]
1. tidak berjudul
*
Shortcut Pencarian
o Foto Saya
o Lampiran Saya

Ke pesan Sebelumnya | Ke pesan Selanjutnya | Kembali ke Daftar Email
Tandai sebagai Belum Dibaca | Cetak
Beri bendera pesan ini
Free Hot Article
Sabtu, 29 Agustus, 2009 07:16
Dari:
"Free Hot Articles"
Tambahkan Pengirim ke Kontak
Kepada:
djohar1962@yahoo.co.id
Free Hot Article


* Shodaqolloohul ‘Azhiim
* Ulama’ yang Menyesatkan Ummat
* Agen Barat dan Kaum Penyempal
* Bintang Petunjuk
* Pilih yang Asli
* Menahan Marah
* Keikhlasan
* Penghinaan Mereka Terhadap Islam
* Kemulyaan Kebaikan

Shodaqolloohul ‘Azhiim

Posted: 17 Jul 2009 04:49 PM PDT

Katakanlah: “Benarlah (apa yang difirmankan) Allah”. Maka ikutilah agama Ibrahim yang lurus, dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang musyrik. [QS. Ali Imran: 95]

Maksud dari ayat di atas adalah agar Nabi Muhammad dan ummatnya berkata: “Benarlah Allah akan segala yang Dia beritakan dan Dia syari’atkan dalam Al-Qur`an,” dan agar Nabi Muhammad dan ummatnya mengikuti millah Nabi Ibrahim yang Allah syari’atkan di dalam Al-Qur`an melalui lisan Nabi Muhammad SAW. Sesungguhnya apa yang diberitakan dan disyari’atkan dalam Al-Qur`an itu adalah haqq (benar), tidak ada syak di dalamnya.

Dari ayat ini dapat diambil kesimpulan bahwa mengucapkan “Shodaqolloohul ‘azhiim” (Benarlah Allah Yang Mahaagung) setelah membaca ayat Al-Qur`an adalah boleh, bahkan dianjurkan. Karena lafazh tersebut adalah suatu pengakuan akan benarnya Allah atas segala yang difirmankan-Nya, atas segala yang diberitakan-Nya dan atas segala yang disyari’atkan-Nya dalam Al-Qur`an.

Jadi tidak benar sangkaan sebagian orang yang berkata bahwa mengucapkan “Shodaqolloohul ‘azhiim” setelah membaca ayat Al-Qur`an itu adalah bid’ah. Pembid’ahan terhadap hal ini hanyalah terbit dari hati-hati yang keruh yang kurang mengenal syari’at Islam. Pembid’ahan terhadap hal ini hanya terbit dari hati-hati yang tertipu oleh hawa nafsunya yang terus membisikkan dia agar mengikuti segala fatwa keliru guru-gurunya secara buta.

Sesungguhnya mengucapkan “Shodaqolloohul ‘azhiim” setelah membaca ayat Al-Qur`an itu adalah perihal yang baik. Dan Allah memerintahkan kita agar berbuat yang baik. Maka segala yang baik itu adalah ibadah yang diperintahkan oleh Allah melalui firman-Nya:

Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat ihsan… [QS. An-Nahl: 90]

Bahkan mereka yang membid’ahkan hal ini, anehnya, tidak membid’ahkan ucapan “rodhiyalloohu ‘anhu/’anhaa/’anhum” setelah menyebut nama shahabat. Padahal tak ada perintah untuk mengucapkan itu. Yang ada hanyalah berita dari Allah akan kedudukan mereka melalui firman-Nya seperti:

Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar. [QS. At-Taubah: 100]

Namun tak ada perintah atau pun contoh dari Rasulullah untuk mengucapkan “rodhiyalloohu ‘anhu/’anhaa/’anhum” setelah menyebut nama shahabat. Nabi hanya berkata: “Yaa Mu’adz!” atau “Yaa ‘Umar!” atau “Yaa ‘A-isyah!”. Namun ihsannya mengucapkan “rodhiyalloohu ‘anhu/’anhaa/’anhum” setelah menyebut nama shahabat memang tak ada yang menyangkal. Karena Allah menyuruh kita untuk berbuat ihsan. Termasuk perkara yang ihsan adalah mengucapkan “Shodaqolloohul ‘azhiim” setelah membaca ayat Al-Qur`an. Termasuk perkara yang ihsan juga adalah melepaskan alas kaki sebelum masuk ke dalam Masjid walau hal ini tak dicontohkan oleh Nabi, bahkan hal itu merupakan kebiasaan Nabi Musa dan ummatnya. Termasuk perkara yang ihsan adalah membukukan Al-Qur`an, walau Nabi tak pernah menyuruhnya. Termasuk perkara yang ihsan adalah membukukan Hadits walau Nabi tak pernah menyuruhnya. Namun semua itu adalah ihsan menurut shahabat, tabi’in, tabi’it tabi’in, dan para ulama shalih yang mengikuti mereka hingga akhir zaman. Dan segala yang ihsan seperti itu cukup didasari ayat, “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat ihsan… “

Ulama’ yang Menyesatkan Ummat

Posted: 16 Jul 2009 04:55 PM PDT

“Aku heran dari (perbuatan) orang yang menjual kesesatan dengan petunjuk!
Dan aku lebih heran dari orang yang membeli dunia dengan Agama”

Itulah kurang lebih ungkapan dua bait syair yang menggambarkan tentang keberadaan dua golongan pengacau da’wah dan perusuh di kalangan umat.

Mereka tiada lain adalah para bandit-bandit da’wah, yang zhahirnya berbicara tentang agama tetapi kenyataannya justru jauh memalingkan umat dari agama, mereka tiada lain adalah para calo-calo da’wah yang senantiasa mengabaikan dan menjual prinsip-prinsip agama demi untuk menggapai kelezatan dunia.

Sungguh mereka adalah orang-orang yang telah dinyatakan dalam sabda Rasulullah saw, “Di malam hari saat aku isro’, aku melihat suatu kaum di mana lidah-lidah mereka dipotong dengan guntingan dari api” - atau ia (Rasulullah) berkata, “dari besi. Aku bertanya siapa mereka wahai Jibril? Mereka adalah para khatib-khatib dari umatmu!” (H.R. Abu Ya’la dari sahabat Anas bin Malik radliyallahu ‘anhuma).

Mereka adalah para da’i dan ulama-ulama su’ yang telah Allah beberkan keberadaannya. Allah berfirman, “Sesungguhnya di antara mereka ada segolongan yang memutar-mutar lidahnya membaca Al Kitab, supaya kamu menyangka yang dibacanya itu sebagian dari Al Kitab, padahal ia bukan dari Al Kitab. Dan mereka mengatakan ia (yang dibacanya itu datang) dari sisi Allah, padahal ia bukan dari sisi Allah. Mereka berkata dusta terhadap Allah sedang mereka mengetahui.” (Q.S. Ali Imron: 78).

Dan Allah juga berfirman, “Dan bacakanlah kepada mereka berita orang yang telah kami berikan kepadanya ayat-ayat kami, kemudian dia melepaskan diri dari ayat-ayat itu lalu dia diikuti oleh syaithon (sampai dia tergoda) maka jadilah dia termasuk orang-orang yang sesat.”

“Dan kalau kami menghendaki, sesungguhnya kami tinggikan derajatnya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing, jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat kami, maka ceritakanlah kepada mereka kisah-kisah itu agar mereka berfikir.” (Q.S. Al A’raf: 175-176).

Rasulullah saw mengistilahkan mereka ulama su’ dengan sebutan “para dai yang berada di tepi pintu-pintu neraka”. Beliau peringatkan kita dari keberadaan mereka sebagaimana dalam sabdanya, “… Dan sesungguhnya yang aku takutkan atas umatku ialah para ulama-ulama yang menyesatkan.” (H.R. Abu Daud dari sahabat Tsauban ra).

Adapun sahabat Umar ibnul Khaththab beliau mengistilahkan mereka dengan sebutan “al munafiq al alim”, ketika ditanya maksudnya, beliau menjawab “aliimul lisaan jaahilul qolbi!” (pandai berbicara tetapi bodoh hatinya).

Allah swt dan rasul-Nya tetap akan menjaga agama ini dari upaya penyesatan yang dilakukan oleh para ulama dan dai-dai sesat, sehingga kita dibimbing oleh Allah untuk senantiasa bersikap antipati dari seruan dan fatwa-fatwa mereka. Perhatikanlah peringatan-peringatan Allah berikut ini agar menjauh dan tidak mengikuti fatwa-fatwa mereka:

Pertama: “Hai orang-orang yang beriman sesungguhnya sebagian besar dari orang-orang alim yahudi dan rahib-rahib nasrani benar-benar memakan harta orang dengan jalan yang bathil dan mereka menghalang-halangi manusia dari jalan Allah.” (Q.S. At Taubah: 34).

Kedua: “Hai orang-orang yang beriman jika kamu mengikuti sebagian dari orang-orang yang diberi Al Kitab niscaya mereka akan mengembalikan kamu menjadi orang-orang kafir setelah kamu beriman.” (Q.S. Ali Imron: 100).

Ketiga: “… Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu.” (Q.S. Al Maidah: 49).

Keempat: “Dan demikianlah kami telah menurunkan Al Qur’an itu sebagai peraturan yang benar dalam bahasa Arab dan seandainya kamu mengikuti hawa nafsu mereka setelah datang pengetahuan kepadamu, maka sekali-kali tidak ada pelindung dan pemelihara bagimu terhadap siksa Allah.” (Q.S. Ar Ra’d: 37).

Kelima: “Kemudian kami jadikanlah kamu berada suatu syari’at dan urusan agama, maka ikutilah syari’at itu dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui.” (Q.S. Al Jaatsiyah: 18).

Keenam: “Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti keinginan mereka setelah datang ilmu kepadamu, sesungguhnya kamu kalau begitu termasuk golongan orang-orang yang zhalim.” (Q.S. Al Baqoroh: 145)

Agen Barat dan Kaum Penyempal

Posted: 16 Jul 2009 03:33 PM PDT

Bayangkan bahwa Anda adalah agen CIA bernama Michael yang ditugaskan untuk menyusup ke KGB. Namun Anda tidak ditugaskan untuk menyusup langsung, melainkan Anda ditugaskan merekerut seorang agen KGB yang bisa disetir demi kepentingan CIA dan Amerika.

Michael berhasil merekerut Abramovic, seorang agen KGB. Tugas Abramovic adalah membentuk kelompok di dalam KGB yang bekerja mengkritik prosedur-prosedur KGB yang telah baku agar diubah sesuai keinginan CIA.

Abramovic berhasil mendapatkan pengikut yang mendukung pemikirannya. Mengenai kevokalannya dalam menghina Amerika, jangan ditanya. Itu bagian dari instruksi yang diberikan Michael. Sebagai kaki-tangan CIA di KGB, adalah bodoh jika Abramovic membela Amerika. Jika demikian, mudahlah kedok Abramovic terbongkar. Menghina Amerika tak selalu menunjukkan bahwa seseorang itu adalah musuh Amerika.

Michael juga merekerut agen KGB lainnya untuk menguatkan kedudukan Abramovic. Agen tersebut direkerut untuk dijadikan tumbal. Agen yang bodoh. Dia mati demi uang.

Sergei, direkerut untuk mengajarkan hal yang lebih liberal dalam tubuh KGB. Sasaran empuk bagi kelompok Abramovic untuk dieliminasi. Setelah mengeliminasi kelompok Sergei, kelompok Abramovic semakin dikenal sebagai pembenci Amerika sejati. Padahal yang dibunuhnya adalah orang-orang KGB juga. Tidak ada kerugian yang ditanggung Amerika atau pun CIA.

Sukses membuat kelompok Abramovic di KGB, Michael ditugaskan merekerut agen di Timur Tengah. Direkerutlah pemuda bernama Ibnu Kirdun. Tugasnya mengubah tatanan syari’at Islam yang telah mapan.

Mulailah Ibnu Kirdun membuat kelompok gerakan yang mengkafirkan dan memvonis musyrik kepada mereka yang berziaroh ke makam Rasul SAW dan bertawassul di sana. Mulailah kelompok yang disebut Kirduniyah ini menjauhkan ummat Islam dari mencintai Rasul. Mencintai Rasul menjadi sekedar hiasan bibir semata tanpa boleh memuji Rasul. Memuji Rasul dianggapnya syirik. Bahkan kelompok ini telah menumpahkan banyak darah dari kaum Muslimin.

Disaat kedok Kirduniyah ini hampir terkuak, mulailah mereka memperlihatkan kebencian mereka kepada Amerika. Tetapi tak pernah mereka digerakkan untuk menumpahkan darah tentara Amerika.

Kelompok seperti Kirduniyah ini, memang ada pada kehidupan nyata. Kita tahu bahwa Ahmedi Nejad terlihat begitu vokal terhadap zionisme. Namun sejarah membuktikan bahwa Syi’ah itu hasil kerja agen zionis kuno, Abdullah bin Saba’.

Adapun kelompok-kelompok lain juga telah terkuak kedok mereka. Bukan hanya dari sejarah, tetapi juga dari agenda-agenda mereka yang terus merongrong kemapanan syari’at Islam yang telah berlaku sejak masa salafush shalih. Namun para agen ini menggunakan istilah salafush shalih untuk agenda-agenda licik mereka. Mereka menghapus sistem bermadzhab yang benar. Ketika surat-surat yang menunjukkan persekongkolan antara pemimpin mereka dengan para agen Eropa terkuak, para pakar barat pun berusaha keras untuk menutup-nutupi dengan mengatakan bahwa surat-surat itu palsu.

Di antara kelompok-kelompok itu ada yang sangat kelihatan wajah aslinya, ada pula yang tersamar dengan baik oleh kedok yang terlihat indah. Maka hindarilah mereka yang telah jelas wajah aslinya. Dan waspadalah terhadap mereka yang tersamar. Adapun mereka yang jelas wajah aslinya, sangat mudah bagi kita untuk memperingatkan masyarakat dari kelompok tersebut. Tidak sesulit memperingatkan masyarakat dari kelompok yang pandai menyamarkan diri. Mengaku ahlus sunnah, padahal mu’tazilah, khawarij, wahhabiyah. Maka dalam hal yang terakhir inilah kerja keras kami lebih ditujukan. Menguak kedok mereka hingga ke akar-akarnya itu penting, di samping menguak kekeliruan mereka dalam aqidah dan syari’ah. Namun ingat, mereka hanyalah boneka. Dalang sesungguhnya adalah Yahudi dan Nashoro. Maka penting pula menanggapi dan membuka kedok dan kekeliruan zionis dan missionaris.

Bintang Petunjuk

Posted: 14 Jul 2009 01:32 AM PDT

Demi bintang ketika turun (di waktu fajar), kawanmu (yaitu Muhammad) tidak sesat dan tidak pula keliru, dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al Qur’an) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya) [QS. An-Najm: 1-4]

Maka Aku bersumpah dengan tempat beredarnya bintang-bintang. Sesungguhnya sumpah itu adalah sumpah yang besar kalau kamu mengetahui, sesungguhnya Al Qur’an ini adalah bacaan yang sangat mulia. [QS. Al-Waqi'ah: 75]

Sebagian mufassir menafsirkan “An-Najm” (bintang) dalam ayat-ayat di atas sebagai Al-Qur`an. Dan sebagian lainnya menafsirkannya sebagai Nabi Muhammad. “An-Najmu idzaa Hawaa” dapat bermakna “Demi Al-Qur`an ketika diturunkan,” atau “Demi Nabi Muhammad ketika diutus”. Kita semua tahu bahwa bintang itu ‘terbenam’ atau ‘turun’ ketika fajar. Dan Nabi Muhammad pun lahir ketika fajar.

Adapun “Mawaqi’in Nujuum” dapat bermakna “Tempat diturunkannya ayat-ayat Al-Qur`an” atau tempat awal Nabi Muhammad mengajarkan risalah-risalahnya, yaitu Makkah dan Madinah. Kedua kota ini adalah kota suci yang tidak akan dimasuki oleh Dajjal.

Mengapa Al-Qur`an atau Nabi Muhammad dikiaskan dengan “Bintang”? Karena, jika kita tengah berjalan di malam yang gelap gulita, baik itu di darat mau pun di laut, dan kita tidak tahu arah selatan atau pun utara, tidak tahu barat mau pun timur, maka yang kita butuhkan adalah petunjuk dari letak bintang-bintang.

Dan (Dia ciptakan) tanda-tanda (penunjuk jalan). Dan dengan bintang-bintang itulah mereka mendapat petunjuk. [QS. An-Nahl: 16]

Dan Dialah yang menjadikan bintang-bintang bagimu, agar kamu menjadikannya petunjuk dalam kegelapan di darat dan di laut. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan tanda-tanda kebesaran (Kami) kepada orang-orang yang mengetahui. [QS. Al-An'am: 97]

Al-Qur`an dan Nabi Muhammad adalah bintang yang kita butuhkan ketika kita tengah berada dalam zhulumat, kegelapan hati, ketika kita tak tahu lagi mana jalan yang lurus. Ketika kita tengah diliputi oleh kezhaliman dan kegelapan dosa, yang kita butuhkan adalah petunjuk yang dibawa oleh Nabi Muhammad, yaitu Al-Qur`an dan sunnah beliau SAW. Jalan beliau SAW adalah jalan yang lurus.

Sesungguhnya kamu salah seorang dari rasul-rasul, (yang berada) di atas jalan yang lurus. [QS. Yaa Siin: 3-4]

Maka barangsiapa mengikuti thoriqotun Nabi, jalannya sang Nabi, sunnah sang Nabi, maka dia berada pada jalan yang lurus, jalan yang selamat. Inilah jalannya ahlus sunnah wal jama’ah. Adapun mereka yang menolak dan menafi’kan sunnah sang Nabi, maka mereka adalah orang-orang yang tak ingin masuk ke dalam surga. Barangsiapa tak ingin masuk surga, maka dia tak dapat berjumpa dengan Allah Yang Mahapengasih lagi Mahapenyayang dalam kelembutan-Nya yang agung. Semoga Allah menjadikan kita sebagai orang-orang yang benar-benar mengikuti sunnah sang Nabi dan terhindar dari sunnah-sunnah ummat-ummat terdahulu yang dimurkai Allah dan sesat.

Ya Allah, ya Rohman, ya Rohim, tunjukilah kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan ni’mat kepada mereka, bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat. Ya Allah, ampunilah kami dan kedua orangtua kami. Aamiin.

Pilih yang Asli

Posted: 13 Jul 2009 02:23 PM PDT

Semua orang Kristen percaya bahwa Alkitab memang karangan manusia. Tidak ada yang menyangkal ini. Namun tidak semua Kristiani rela untuk berkata bahwa Alkitab itu tidak otentik walau telah banyak pakar Alkitab menyatakan demikian.

Pakar Alkitab dari luar negeri dan juga dari dalam negeri, bahkan Lembaga Alkitab Indonesia, telah mengakui bahwa Alkitab yang ada saat ini pasti berbeda dengan Alkitab pada masa awal. Ini menunjukkan dengan sangat jelas bahwa Alkitab tidaklah otentik. Bahkan Alkitab pada masa awal juga dikarang oleh manusia yang bisa saja salah.

Hal ini jauh berbeda dengan Al-Qur`an yang memang wahyu dari Allah dan terjaga keasliannya. Walau sebagian manusia mengatakan bahwa Al-Qur`an itu hanyalah karangan Nabi Muhammad, namun pernyataan itu tidak timbul kecuali dari rasa benci mereka dan bukan dari penelitian yang benar.

Orang yang benar-benar meneliti Al-Qur`an akan melihat bahwa Al-Qur`an tidak mengalami pengeditan, pengubahan, pengurangan, penambahan, dan pengubahan lainnya. Al-Qur`an yang ada saat ini sama dengan Al-Qur`an yang diterima oleh Nabi Muhammad dari Allah SWT dan diajarkan kepada para shahabatnya. Orang yang jujur juga akan mengakui bahwa Al-Qur`an tidak memuat kontradiksi dan bahkan Al-Qur`an sangat sesuai dengan ilmu pengetahuan modern.

Sementara itu, Dr. Welter Lempp menyatakan, “Susunan semesta alam yang diuraikan dalam Kitab Kejadian pasal I tidak dapat dibenarkan lagi oleh ilmu pengetahuan modern. Pandangan kitab Kejadian pasal I dan seluruh Alkitab tentang susunan semesta alam adalah berdasarkan ilmu kosmografi bangsa Babel. Pandangan itu sudah ketinggalan zaman.”

Adapun Dr. R. Soedarmo menyatakan, “Dengan memandang bahwa Kitab Suci hanya catatan saja dari orang, maka diakui juga bahwa di dalam Kitab Suci mungkin sekali ada kesalahan.” (Ikhtisar Dogamtika, BPK Jakarta, 1965 hal. 47).
Dr. R. Soedarmo juga menyatakan, “Di dalam Perjanjian Baru pun ada kitab-kitab yang diragukan antara lain Surat Wahyu dan Yakobus yang disebut surat Jeram” (Ikhtisar Dogmatika, BPK Jakarta, 1965 hal. 49)

Setelah melihat semua hasil penelitian para pakar, masihkah kita akan lebih mengunggulkan Alkitab dari Al-Qur`an? Mungkin Kristiani masih berkata bahwa Nabi Muhammad adalah pengarang Al-Qur`an. Tetapi Alkitab mereka juga karangan manusia. Namun keunggulan Al-Qur`an adalah keotentikannya dan kesesuaian ayat-ayatnya serta relevansinya dengan imu pengetahuan modern. Dengan menyatakan bahwa Al-Qur`an itu karangan Nabi Muhammad, berarti mereka mengakui bahwa Nabi Muhammad lebih jenius daripada para pengarang Alkitab. Padahal para pengarang Alkitab itu jumlahnya banyak dan punya pengalaman ratusan tahun. Namun dapat dikalahkan oleh Nabi Muhammad yang tidak bisa baca-tulis, yang artinya beliau terputus dari informasi ratusan tahun itu.

Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Qur’an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang (kualitasnya) semisal Al Qur’an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar. Maka jika kamu tidak dapat membuat (nya) dan pasti kamu tidak akan dapat membuat (nya), peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir. [QS. Al-Baqoroh: 23-24]

Peliharalah dirimu dengan beriman kepada Allah, kepada Al-Qur`an dan kepada Nabi Muhammad. Bersaksilah bahwa tidak ada yang pantas disembah kecuali Allah. Akuilah bahwa Al-Qur`an itu memang firman Allah yang suci. Bersaksilah bahwa Nabi Muhammad memang utusan Allah. Maka bagimu surga yang mengalir sungai-sungai yang indah di dalamnya.

Menahan Marah

Posted: 07 Jul 2009 03:36 PM PDT

Abul Laits Assamarqandi meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Said Alkhundri r.a. berkata Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: “Mrah itu bara api maka siapa yang merasakan demikian, jika ia sedang berdiri makan hendaklah duduk, bila ia sedang duduk hendaklah bersandar (berbaring).”

Abul Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Said Alkhundri r.a. berkata Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: “Awaslah kamu dari marah-marah, kerana marah itu bererti menyalakan api dalam kalbu anak Adam, tidakkah kamu melihat seseorang yang marah itu merah matanya dan tegang urat-uarat lehernya, kerana itu bila seseorang merasakan yang demikian hendaklah berbaring dan meletakkan badannya ditanah.”

Sesungguhnya ada diantara kamu orang yang lekas marah tetapi juga lekas reda, maka ini seimbang dan ada yang lambat marah dan lambat sembuh (reda), ini juga seimbang, dan sebaik-baik kamu lambat marah dan cepat re;a. dan sejahat-jahat kamu yang cepat marah dan lambat sembuhnya.”

Abu Umamah Albahili r.a. berkata Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: “Siapa yang dapat menahan marah padahal ia dapat (kuasa) untuk memuaskan marahnya itu, tetapi tidak dipuaskan bahkan tetap ditahan/disabarkan, maka Allah s.w.t. mengisi hatinya dengan keridhoan pada hari kiamat.”

Tercantum dalam Injil: “Hai anak Adam,ingatlah kepadaKu ketika kau marah, nescaya Aku ingat kepadamu diwaktu Aku marah (Yakni akan dirahmati oleh Allah s.w.t.) Dan relakan hatimu dengan pembelaanKu kepadamu, sebab pembelaanKu kepadamu lebih baik dari pembelaanmu terhadap dirimu sendiri.”

Umar bin Abdul Aziz berkara kepada orang yang telah memarahkannya: “Andaikan engkau tidak membikin marahku, nescaya sudah saya beri hukuman.” Yakni Umar ingin menurut kepada unjuran Allah s.w.t. didalam ayat yang berbunyi: “Walkaa dziminal ghaidha.” (Yang bermaksud): “Dan mereka yang dapat menahan marah.” kerana itu, ketika ia mendapat kesempatan untuk menahan maka langsung dipergunakan.

Umar bin Abdul Aziz melihat seorang yang mabuk, maka ketika akan ditangkap untuk dihumkum dera, tiba-tiba dimaki oleh orang yang mabuk itu, maka Umar kembali tidak jadi menghukum dera, dan ketika ditanya: “Ya Amirul mukminin, mengapakah setelah ia memaki kepadamu tiba-tiba engkau tinggalkan?” Jawab Umar: “Kerana ia menjengkel aku maka andaikan aku hukum (pukul) mungkin kerana murka ku kepadanya, dan saya tidak suka memukul seorang hanya membela diriku (untuk kepentingan diriku).”

Maimun bin Mahran ketika budaknya menghidangkan makanan dan membawa kuah, tiba-tiba tergelincir kakinya sehingga tertuang kuah itu kebadan Maimun dan ketika Maimun mahu memukul budak itu, tiba-tiba ia berkata: “Tuanku, laksanakanlah ajaran Allah s.w.t. (Yang berbunyi): “Walkadhiminal ghaidha.” (Yang bermaksud): “Dan mereka yang menahan marah.” Maimun berkata: “Baiklah.” Maka budak itu berkata: “Kerjakan lanjutannya (ayat yang berbunyi: “Wal afina aninnas.” (Yang bermaksud): “Dan engkau memaafkan orang.” Maimun berkata: “Saya maafkan engkau.” Budak itu berkata: “Kerjakan lanjutannya (ayat yang berbunyi: “Wallahu yhibbul muhsinin.” (Yang bermaksud): “Dan Allah kasih kepada orang yang berbuat kebaikan.” Maimun berkata: “Saya berbuat baik kepadamu, maka engkau kini merdeka kerana Allah s.w.t.”

Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: “Siapa yang tidak mempunyai tiga sifat, tidak dapat merasa manisnya iman iaitu:
+ Kesabaran untuk menolak kebodohan orang yang bodoh
+ Warak yang dapat mencegah dari yang haram
+ dan akhlak untuk bergaul dengan manusia (dan akhlak untuk masyarakat)

Ada seorang yang mempunyai kuda yang sangat dibanggakan, tiba-tiba pada suatu hari ia melihat kudanya patah satu kakinya sehingga tinggal tiga kaki, lalu ia bertanya kepada budaknya: “Sipa yang berbuat itu?” Jawab budaknya: “Saya.” Ditanya lagi: “Mengapa?” jawab budaknya: “Supaya engkau risau.” Berkata orang itu: “Saya akan membalas menjengkelkan siapa yang menyuruh engkau berbuat itu (yakni syaitan laknatullah).” Maka ia berkata kepada budaknya: “Pergilah engkau, saya merdekakan dan itu kuda untukmu.”

Abul Laits berkata: “Seharusnya seorang mukmin bersifat sabar, tenang sebab itu termasuk sifat orang muttaqin yang dipuji oleh Allah s.w.t.

Allah s.w.t. berfirman (Yang berbunyi: “Walaman shobara waghafara inna dzailika lamin azmilumur.” (Yang bermaksud): “Dan siapa yang sabar dan memaafkan maka itu termasuk seutama-utamanya sesuatu.”

Allah s.w.t. berfirman (Yang berbunyi): “Wala tastawil hasanatu walas sayyi’atu idfa billati hiya ahsan fa idzalladzi bainaka wa bainahu adaa watun ka’annahu waliyyun hamim.” (Yang bermaksud): “Dan tidak dapat disamakan kebaikan dengan kejahatan, tolaklah segala sesuatu itu dengan cara yang baik, tiba-tiba seorang yang musuh denganmu dapat berubah menjadi kawan yang akrab.”

Juga Allah s.w.t. memuji Nabi Ibrahim a.s. dialam ayat (Yang berbunyi): “Inna Ibrahim lahalimun awwahun mubin.” (Yang bermaksud): “Ssesungguhnya Ibrahim seorang yang sabar, selalu mengingati dosa dan kesalahan dirinya dan bertaubat.”

Juga Allah s.w.t. berfirman didalam ayat (Yang berbunyi): “Fasbir kama shobaro ulul azmi minarrusuli.” (Yang bermaksud): “Maka sabarlah sebagaimana kesabaran orang-orang yang bersemangat besar dari para rasul sebelummu.”

Alhasan ketika mengingati ayat (Yang berbunyi): “Wa idza khatobahumul jaa hiluuna qaalu: salaamaa.” (Yang bermaksud): “Dan bila dicaci maki oleh orang-orang yang bodoh-bodoh, mereka sabar tidak melayan.”

Wabh bin Munabbih berkata: “Ada seorang ahli ibadat Bani Israil akan disesatkan oleh syaitan laknatullah tetapi tidak dapat, maka pada suatu hari ia keluar untuk suatu hajat kepentingan, maka diikuti oelh syaitan laknatullah kalau-kalau ia mendapat kesempatan, maka syaitan laknatullah berusaha dari ayahwat dan marahnya juga tidak dapat, maka diusahakan dari ketakutannya, maka dibayangkan kepadanya seolah-olah akan dijatuhi batu bukit yang besar, tetapi ia selalu berdzikir kepada Allah s.w.t. sehingga terhindar, dan adakalanya semua itu tidak dihiraukan, dan adakalanya berupa ular yang melingkar dikakinya ketika sembahyang dan merambat kebadan sehingga keatas kepalanya, kemudian ditempat sujudnya, manakala akan sujud ular itu akan membuka mulutnya seakan-akan akan menelan kepalanya, maka ia hanya menyingkirkan dengan tangannya sampai dapat bersujud. Dan ketika selesai sembahyang, syaitan lakntullah datang kepadanya dan berkata: “Saya sudah untuk usaha untuk menyesatkan kamu tetapi tidak dapat, dan kini saya akan berkawan sahaj kepadamu.” Jawabnya: ” Sedang pada saat engkau menakuti aku, alhamdulillah saya tidak takut, demikian pula sekarang saya tidak ingin bersahabat dengan engkau.”. Lalu syaitan laknatullah itu berkata: “Apakah tidak tahu bagaimana keadaan keluargamu sepeninggalanmu?” jawabnya: “Saya telah mati sebelum mereka.” “Lalu pakah kamu tidak tanya kepadaku bagaimana aku dapat menyesatkan anak Adam?: Tanya syaitan laknatullah itu. Jawab orang alim itu: “Baiklah, bagaimana kamu menyesatkan anak Adam?” Syaitan laknatullah menjawab: “Dengan tiga macam iaitu:

- Bakhil (kikir)
- Marah
- dan mabuk

Sebab manusia jika bakhil kami bayangkan kepadanya bahawa hartanya sangat sedikit sehingga ia sayang untuk mengeluarkan untuk kewajipan-kewajipannya, dan bila ia pemarah, maka kami permainkan ia sebagai anak kecil mempermainkan bola, meskipun ia dapat menghidupkan orang mati dengan doanya, kami tetap tidak patah harapan untuk dapat menyesatkannya, sebab ia membangun dan kami yang merobohkan dengan satu khalimat sahaja. Demikian pula jika seseorang telah mabuk, maka kami tuntun dengan mudah kepada segala kejahatan sebagaimana kambing dituntun sesuka kami.” Disini syaitan laknatullah telah menyatakan bahawa orang yang marah jatuh ketangan syaitan laknatullah bagaikan bola ditangan anak-anak kecil, kerana itu seseorang harus sabar supaya tidak jatuh dalam tawanan syaitan laknatullah dan tidak sampai gugur dalam perbuatannya.”

Ibalis laknatullah datang kepada Nabi Musa a.s. dan berkata: “Engkaulah yang dipilih Allah s.w.t. untuk risalah dan langsung berkata-kata kepadamu, sedang aku seorang makhluk biasa, yang ingin juga bertaubat kepada Tuhan, maka tolonglah aku semoga dapat diterima taubatku.” Maka Nabi Musa a.s. merasa gembira lalu ia wuduk dan sembahyang kemudian ia berdoa: “Ya Tuhan, iblis (laknatullah) seorang makhlukMu, ia akan bertaubat, maka terimalah taubatnya.” Maka turun wahyu kepada Nabi Musa a.s.: “Ya Musa, dia tidak akan bertaubat.” jawab Nabi Musa a.s.: “Ya Tuhan, dia minta taubat.” Maka turun wahyu kepada Nabi Musa a.s.: “Aku telah menerima permintaamu Musa, maka suruhlah ia sujud kepada kubur Adam, maka Aku akan menerima taubatnya.” Nabi Musa a.s.sangat gembira dan menyampaikan suara wahyu itu kepada Iblis laknatullah, tiba-tiba iblis laknatullah itu marah dan sombong serta berkata: “Saya tidak sujud kepadanya dimasa hidupnya, bagaimana akan sujud sesudah matinya?” Lalu iblis laknatullah berkata: “Hai Musa, kerana engkau telah menolong aku kepada Tuhan, maka kini engkau berhak mendapat hadiah daripadaku, maka saya pesan kepadamu tiga macam iaitu:
+ Ingatlah kepadaku ketika marah, sebab aku didalam tubuhmu mengikuti saluran darah
+ Ingatlah kepadaku ketika menghadapi musuh didalam perang sebab aku datang kepada anak Adam mengingatkan kepadanya keadaan isteri dan anak keluarganya dan hartanya sehingga ia lari kebelakang
+ Awas, jangan duduk sendirian dengan wanita yang bukan muhrim sebab aku sebagai utusannya kepadamu dan utusanku kepadanya

Luqman Alhakiem berkata kepada anak lelakinya: “Hai anak, tiga macam yang tidak diketahui kecuali pada tiga macam iaitu:
+ Orang yang sabar tidak diketahui kecuali ketika marah
+ Orang yang berani tidak diketahui kecuali ketika perang
+ Saudara tidak diketahui kecuali ketika berhajat (berkepentingan)

Seorang alim dari tabi’in dipuji orang, maka ia bertanya kepada orang yang memuji: “Apakah engkau pernah menguji aku ketika marah sehingga engkau ketahui kesabaranku?” Jawab orang itu: “Tidak.” Tanya orang alim itu lagi: “Apakah engkau pernah menguji aku didalam berpergian sehingga engkau mengtahui kebaikan akhlakku?” Jawab orang itu: “Tidak.” “Apakah engkau pernah menguji amanatku sehingga engkau ketahui benar-benar aku seorang yang amanat?” Jawab orang itu: “Tidak.” Berkata orang alim itu: “Celaka engkau, seorang tidak boleh memuji lain orang sebelum diuji dalam tiga macam itu.”

Tiga macam dari akhlak orang syurga dan tidak dapat kecuali pada orang yang baik budi iaitu:
+ Memaafkan orang yang zalim kepadamu
+ Memberi kepada orang yang bakhil kepadamu
+ Membantu orang yang bersalah kepadamu

Nabi Muhammad s.a.w. bertanya kepada Jibril tentang tafsir ayat (Yang berbunyi): “Khudzil afwa wa’mur bil urfi wa’aridh anil jahilin?.” Jawab Jibril: “Aku akan bertanya kepada Allah s.w.t.” dan Jibril berkata: “Ya Muhammad, sesungguhnya Allah s.w.t. menyuruhmu menghubungi kerabat yang memutuskan hubungan padamu dan memberi pada orang yang bakil kepadamu dan memaafkan orang yang aniaya kepadamu.”

Ibn Ajlan dari Said Almagburi dari Abuhurairah r.a. berkata: “Ada seorang memaki Abu Bakar Assisiq r.a. sedang Nabi Muhammad s.a.w. duduk, maka Nabi Muhammad s.a.w. diam. Abu bakar menjawab, maka segera Nabi Muhammad s.a.w. bangun dari temaptnya, maka dikejar oleh Abu Bakar sambil berkata: “Ya Rasulullah, dia maki-maki saya dan engkau diam, ketika saya jawab, tiba-tiba engkau bangun pergi?” Jawab Nabi Muhammad s.a.w.: “Ssesungguhnya Malaikat telah mengembalikan semua makian orang itu kepadanya ketika engkau diam dan ketika engkau menjawab makian, maka pergilah Malaikat itu dan duduk syaitan laknatullah, maka saya tidak suka duduk ditempat duduk bersama syaitan laknatullah.” Kemudian Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: “Tiga macam semuanya hak iaitu:
+ Tiada seorang yang dianiaya lalu memaafkannya kerana mengharap keridhoan Allah s.w.t. melainkan pasti ditambah kemuliaan oleh Allah s.w.t.
+ Tiada seorang yang membuka jalan meminta-minta kerana ingin bertambah kekayaan melainkan ditambah kekurangannya (kemiskinan) oleh Allah s.w.t.
+ Tiada seorang yang memberi sesuatu ikhlas kerana Allah s.w.t. melainkan ditambah banyak oleh Allah s.w.t.

Abul Laits dari ayahnya dengan sanadnya dari Muhammad bin Ka’ab Alqurandhi dari Ibn Abbas r.a. berkata Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: “Tiap-tiap sesuatu ada kemuliaannya, semulia-mulia majlis yang menghadap khiblat. Dan majlis (duduk-duduk) diantara kamu itu berlaku amanat (segala yang terjadi dimajlis itu sebagai amanat dari yang hadir, tidak boleh dibuka segala yang terjadi dimajlis itu), dan jangan sembahyang dibelakang orang yang sedang tidur dan yang berhadas, dan bunuhlah ular dan kalajengking meskipun kamu sedang sembahyang, dan jangan menutup dinding dengan kain, dan siapa yang melihat surat saudaranya tanpa izin, maka bagaikan melihat api. Dan siapa yang ingin menjadi yang terkuat hendaklah berserah diri kepada Allah s.w.t. dan siapa yang ingin menjadi sekaya-kaya manusia hendaklah lebih percaya kepada jaminan Allah s.w.t. daripada apa yang ditangannya.” Kemudian Nabi Muhammad s.a.w. bersabda lagi: “Sukah saya memberitahu orang yang sejahat-jahat kamu?” Jawab sahabat: “Baiklah, ya Rasulullah.” Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: “Orang yang makan sendiri dan tidak suka membantu, dan selalu kejam dan memukul hamba sahayanya.” Nabi Muhammad s.a.w. bersabda lagi: “Sukakah saya memberitahu yang lebih jahat daripada itu?” Jawab para sahabat: “Baiklah, ya Rasulullah.” Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: ” Orang yang membenci dan dibenci orang-orang.” Kemudian ditanya lagi: “Sukakah saya memberitahu yang lebih jahat daripada itu?” Jawab para sahabat: “Baiklah, ya Rasulullah.” Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: “Orang yang tidak suka memaafkan kesalahan orang lain dan tidak menerima permintaan maaf atau udzur orang.” Kemudian ditanya lagi: “Sukakah saya memberitahu yang lebih jahat daripada itu?” Jawab para sahabat: “Baiklah, ya Rasulullah.” Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: “Orang yang tidak dapat diharap kebaikannya dan tidak aman dari gangguannya.” Kemudian Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: “Sesungguhnya Nabi Isa a.s. bersabda: “Hai Bani Israil, kamu jangan membicarakan hikmat pada orang yang bodoh, bererti kamu telah aniaya pada hikmat itu, dan jangan kamu sembunyikan dari ahlinya, maka bererti kamu aniaya pada hikmat itu dan pada orang-orang yang berhak itu. Dan jangan kamu membalas orang jahat dengan kejahatan, maka hilang kebaikanmu disisi Tuhanmu. Hai Bani Israil, semua urusan itu hanya terbahagi tiga iaitu:
+ Urusan yang nyata baiknya maka ikutilah
+ Urusan yang nyata sesatnya maka tinggalkanlah
+ Urusan yang masih ragu kembalilah kepada Allah s.w.t. dan Rasulullah (Al-Quran dan sunnaturasul)

Seorang cendikiawan berkata: “Zuhud (tidak rakus) didunia ini kerana empat iaitu:
+ Percaya benar pada janji Allah s.w.t. didunia dan diakhirat
+ Harus menganggap puji dan makian orang-orang itu sama sahaja (tidak merasa besar kerana dipuji dan tidak merasa rendah kerana dihina orang)
+ Ikhlas dalam amal perbuatanmu
+ Memaafkan orang yang aniaya padanya dan tidak marah-marah kepada budak sahayanya dan menjadi tenang sabar

Abu Darda r.a. berkata: “Seorang berkata kepadanya: “Ajarkan kepadaku beberapa kalimah yang berguna bagiku.” Abu Darda berkata: “Saya berwasiat kepadamu beberapa kalimah, siapa yang mengamalkan maka ia mendapat darjat yang tinggi sebagai pahalanya iaitu:
+ Jangan makan kecuali yang halal
+ Anggaplah dirimu dari golongan yang mati
+ Serahkan dirimu kepada Allah s.w.t, maka siapa yang maki atau mengganggu kepadamu maka katakan: “Kehormatanku telah aku serahkan kepada Allah s.w.t.”
+ Jika engkau berbuat kesalahan atau dosa maka segera minta ampun kepada Allah s.w.t.

Ketika Nabi Muhammad s.a.w. patah giginya dalam perang Uhud, maka para sahabat berkata kepadanya: “Ya Rasulullah, andaikan engkau berdoa kepada Allah s.w.t. terhadap orang yang telah berbuat kepadamu sedemikian itu.” Jawab Nabi Muhammad s.a.w.: “Sesungguhnya aku tidak diutus untuk mengutuk tetapi aku diutus untuk berdakwah dan rahmat, ya Allah, berilah hidayat kepada kaumku maka mereka benar-benar belum mengetahui.”

Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: “Siapa yang menahan dari kehormatan kaum muslimin, maka Allah s.w.t. memaafkan kesalahan-kesalahannya pada hari kiamat, dan siapa yang menahan marahnya, maka Allah s.w.t. akan menghindarkan dari murkaNya pada hari kiamat.”

Mujahid berkata: “Nabi Muhammad s.a.w. berjalan melalui kaum yang sedang mengangkat batu dan melihat siapakah yang lebih kuat diantara mereka, maka Nabi Muhammad s.a.w. bertanya: “Apakah batu itu?” Jawab mereka: “Ini batu kekerasan.” Maka Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: “Sukakah saya beritahu kepada kamu yang lebih keras daripada itu?” Jawab mereka: “Ya, ya Rasulullah.” Maka Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: “Orang yang bentrol dengan saudaranya sehingga mendongkol, kemudian dapat mengalahkan syaitan laknatullah dan datang kepada saudaranya itu lalu mengajak damai dan baik kepadanya.” Dilain riwayat pula dikatakan: “Nabi Muhammad s.a.w. melihat kaum melatih kekuatan itu dengan mengangkat batu, maka Nabi Muhammad s.a.w. bertanya: “Apakah kamu mengukur kekuatan dengan mengangkat batu? Sukakah saya beritahu kepadamu yang lebuh kuat dari kamu?” Jawab mereka: “Ya, ya Rasulullah.” Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: “Iaitu orang yang penuh marah lalu menahan marahnya dan sabar.”

Yahya bin Mu’adz berkata: “Siapa yang mendoakan orang yang menganiaya kepadanya, maka ia telah menyusahkan Nabi Muhammad s.a.w ditengah-tengah para Nabi-nabi yang lain, dan menyenangkan orang mal’un iaitu iblis laknatullah ditengah-tengah syaitan laknatullah dan orang-orang kafir. Dan siapa yang memaafkan orang yang zakim, maka ia telah menyedihkan kepada iblis laknatullah ditengah-tengah orang kafir dan syaitan laknatullah dan menyenangkan Nabi Muhammad s.a.w. ditengah-tengah para Nabi dan orang-orang solihin.”

Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: “Pada hari kiamat akan ada seruan: “Dimanakah orang-orang yang pahala mereka dijamin oleh Allah s.w.t, maka bangkitlah orang yang telah memaafkan pada manusia lalu masuk syurga.”

Al-Ahnaf bin Qays ditanya: “Apajah kemanusiaan itu? Jawabnya:
+ Merendahkan diri didalam kekuasaan kerajaan
+ Memaafkan ketika berkuasa dan
+ Memberi tanpa menyebut-nyebut

Athiyah berkata Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: “Orang mukmin itu lunak-lunak, baik-baik bagaikan unta yang terkendali hidungnya, jika dituntun menurut dan jika dihentikan dibukit juga berhenti.”

Abul Laits berkata: “Pergunakanlah sabar ketika merah dan awaslah kamu dari keburuan ketika marah kerana keburuan dalam marah itu mengakibatkan tiga macam iaitu:

+ Menyesal diri
+ Tercela oleh orang-orang
+ Siksa dari Allah s.w.t.

Sebab sabar itu memang pahit pada mulanya tetapi manis pada akhirnya, sebagaimana kata pujangga: “Alhilmu awwalahu murrun madzaqatuhu, laakin akhiruhu ahla minal asali ashshabru kashshabiri murrun fi madzaqatihi laakin awaqibuhu ahla minal asali.” (Yang bermaksud): “Sabar itu pada mulanya pahit rasanya tetapi akibatnya lebih manis dari madu. Sabar itu bagaikan jadam pahit rasanya tetapi akibatnya lebih manis dari madu.”

(tanbihul_ghafilin)

Keikhlasan

Posted: 07 Jul 2009 03:29 PM PDT

Alfaqieh Abul-Laits berkata: “Telah menerangkan kepada kami Muhammad bin Alfadhel bin Ahnaf berkata: “Telah menerang kepada kami Muhammad bin Ja’far Alkaraabisi ia berkata : “Telah menerang kepada kami Ibrahim bin Yusuf ia berkata: “telah menerang kepada kami Ismail bin Ja’far, dari Amr Maula Almuththalib dari Ashim dan Muhammad bin Labied berkata: Nabi Muhammad s.a.w. telah bersabda yang bermaksud: “Yang sangat saya kuatirkan atas kamu ialah syirik yang terkecil.” Sahabat bertanya: “Ya Rasullullah, apakah syirik yang kecil itu?” Nabi Muhammad s.a.w. menjawab: “Riyaa. Pada hari pembalasan kelak Allah s.w.t. berkata kepada mereka : “Pergilah kamu kepada orang-orang yang dahulu kamu beramal kerana mereka didunia, lihatlah disana kalau-kalau kamu mendapatkan kebaikan dari mereka.”

Riyaa ialah beramal untuk dilihat orang, dipuji dilihat orang, Abul Laits berkata: “Dikatakan pada mereka sedemikian itu kerana amal perbuatan mereka ketika didunia secara tipuan, maka dibalas demikian.”

Firman Allah s.w.t.: Yukhaa di’unnallah wahuwa khaa di’uhum.
Allah s.w.t. membalas cara tipuan mereka itu dan membatalkan semua amal perbuatan mereka itu, kerana kamu dahulu tidak beramal untukKu maka pembalasan amalmu itu tidak ada padaKu, sebab tiap amal yang tidak ikhlas kepada Allah s.w.t., maka tidak sampai kepadaNya, kerana itu tiap amal yang dikerjakan tidak kerana Allah s.w.t. dan kerana lainnya, maka Allah s.w.t. lepas tangan daripadanya.

Abul Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Hurairah r.a. berkata, dari Nabi Muhammad s.a.w. telah bersabda yang bermaksud: “Allah s.w.t. telah berfirman: ‘ Akulah yang terkaya dari semua sekutu, Aku tidak berhajat kepada amal yang dipersekutukan yang lain-lain, maka siapa beramal lalu mempersekutukan kepada lain-lainKu, maka Aku lepas bebas dari amal itu.”

Hadis ini sebagai dalil bahawa Allah s.w.t. tidak menerima amal kecuali yang ikhlas kepada Allah s.w.t., maka jika tidak ikhlas, tidak diterima dan tidak ada pahalanya, bahkan tempatnya tetap dalam neraka jahannam, sebagaimana tersebut dalam ayat 18 surah Al-Israa:

Man kana yuriidul aa-jilat ajjalna lahu fiha maa nasyaa’u liman nuridu, tsumma ja’alna lahu jahannam yash laaha madzmuman mad-hura (18). Wa man aradal akhirota wa sa’a laha sa’yaha wa huwa mu’minun, fa ulaa’ika kaana sa’yuhum masy-kuura. (19). Kullan numiddu haa ulaa’i, wahaa ulaa’i athaa’i robbika, wama kaana athaa’u robbika mah-dzuura (20).

Bermaksud: Siapa yang menginginkan dunia dengan amalnya, Kami berikan kepadanya dari kekayaan dunia bagi siapa Kami kehendaki kebinasaannya, kemudia Kami masukkan ia kedalam neraka jahannam sebagai orang terhina dan terusir jauh dari rahmat Allah (18). Dan siapa yang menginginkan akhirat dan berusaha dengan bersungguh-sungguh dan ikhlas, dan disertai iman, maka usaha amal mereka itulah yang terpuji (diterima) (19). Masing-masing dari dua golongan Kami beri rezki, dan pemberian Tuhanmu tidak terhalang, baik terhadap mukmin, kafir, berbakti maupun lacur (20).

Dari ayat keterangan ini nyatalah bahawa yang beramal kerana Allah s.w.t. maka akan diterima sedang yang beramal tidak kerana Allah s.w.t. tidak akan diterima dan hanya lelah dan susah semata-mata, sebagimana dinyatakan dalam hadis: Abu Hurairah r.a berkata bahawa Nabi Muhammad s.a.w. telah bersabda: “Rubba sha’imin laisa lahu hadhdhun min shaumihi illal ju’a wal athsy wa rubba qaai’min laisa lahu hadhdhun min qiyamihi illal-sahar wannashabu. Maksudnya: Adakalanya orang puasa dan tidak mendapat apa-apa dari puasanya kecuali lapar dan haus, dan ada kalanya orang bangun malam dan tidak mendapat apa-apa dari bangunnya kecuali tidak tidur semata-mata, yakni tidak mendapat pahala dari amalnya.

Seorang ahli hikmah berkata: “Contoh orang yang beramal dengan riyaa’ atau sum’ah itu bagaikan orang yang keluar kepasar dan mengisi poketnya dengan batu, sehinggakan orang melihat poketnya semua berasa kagum dan berkata: “Alangkah penuhnya poket wang orang itu.”, tetapi sebenarnya dia sama sekali tidak berguna sebab tidak dapat dibeli apa-apa tetapi hanya sekadar mendapat pujian orang sahaja. Demikianlah pula orang yang beramal dengan riyaa’ sum’ah, tidak ada pahalanya diakirat kelak.”

Sebagaimana firman Allah s.w.t.: “Wa qadimna ila amilu min faja’alnahu habaa’an mantsuura.” yang bermaksud: “Dan Kami periksa semua amal perbuatan mereka, lalu Kami jadikan debu yang berhamburan.”

Waki’ meriwayatkan dari Sufyan Atstsauri dari orang yang mendengar Mujahid berkata: “Seorang datang kepada Nabi Muhammad s.a.w. dan berkata: Ya Rasullullah, saya bersedekah mengharapkan kerihdaan Allah s.w.t. dan ingin juga disebut dengan baik.” Maka turunlah ayat 111 surah al-Kahfi: “Faman kaana yarju liqaa’a rabbihi fal ya’mal amalan shaliha, walaa yusyrik bi ibadati rabbihi ahada. yang bermaksud: “Maka siapa yang benar-benar mengharap akan bertemu dengan Tuhannya, maka hendaklah berbuat amal yang baik, dan jangan mempersekutukan Allah dalam semua ibadatnya dengan sesiapa.”

Seorang pujangga berkata: “Siapa yang berbuat tuju tanpa tuju tidak berguna perbuatannya. Siapa yang takut tanpa hati-hati, maka tidak berguna takut itu, seperti berkata: “Saya takut kepada siksaan Allah s.w.t. tetapi tidak berhati-hati dari dosa, maka tidak berguna takutnya itu. Siapa yang mengharapkan tanpa amal seperti mengharapkan pahala dari Allah s.w.t. tetapi tidak beramal, maka tidak berguna harapannya itu. Siapa yang niat tanpa perlaksanaan, niat yang berbuat kebaikan tetapi tidak melaksanakan akan tidak berguna niatnya itu. Siaoa berdoa tanpa usaha, seperti berdoa semoga mendapat taufiq untuk kebaikan, tetapi tidak berusaha untuk kebaikan. Siapa yang beristigfar tanpa penyesalan, maka tidak akan berguna istigfarnya itu. Siapa yang tidak menyesuaikan lahir dengan batiniahnya, seperti lahirnya untuk berbuat kebaikan tetapi hati tidak ikhlas. Siapa yang amal tanpa ikhlas maka tidak akan berguna amal perbuatannya.

Abu Hurairah berkata: Nabi Muhammad s.a.w bersabda yang bermaksud: “Akan keluar pada akhir zaman suatu kaum (golongan) yang mencari dunia dengan menjual agama, memakai pakaian bulu domba, lidah mereka lebih manis dari madu sedang hati mereka bagaikan serigala. Allah akan berfirman kepada mereka: Apakah terhadapKu mereka bermain-main dan melawan, dengan kebesaran-Ku, Aku bersumpah akan menurunkan kepada mereka futnah ujian bala sehingga seorang yang berakal tenang akan bingung.”

Waki’ meriwayatkan dari Sufyan dari Habib dari Abi Salih berkata: Seorang datang kepada Nabi Muhammad s.a.w. dan berkata: “Ya, Rasullullah, saya berbuat suatu amal yang saya sembunyikan kemudian diketahui orang, maka saya merasa senang, apakah masih mendapat pahala? Jawab Nabi Muhammad s.a.w.: “Ya. bagimu pahala rahasia dan terang.”

Abul-Laits berkata: “Diketahui orang sehingga ditiru, maka ia mendapat pahala kerana beramal dan mendapat pahala kerana ditiru orang.” Sebagaimana sabda Rasulullah s.a.w. yang bermaksud: “Siapa yang memberi contoh kebaikan, maka ia mendapat pahala dan pahala orang-orang yang meniru perbuatannya hingga hari qiamat, dan siapa yang memberi contoh kejahatan maka ia mendapat dosa dan dosa orang-orang yang meniru perbuatannya hingga hari qiamat.”

Abdullah bin Almubarak meriwayatkan dari Abubakar bin Maryam dari Dhomiroh dari Abu Habib berkata: Rasullullah s.a.w. bersabda yang bermaksud: “Adakalanya para Malaikat membawa amal seorang hamda dan mereka anggap banyak dan mereka menyanjungnya sehingga sampai kehadrat Allah, maka Allah berfirman kepada mereka: Kamu hanya mencatat amal hambuku, sedang Aku mengawasi isi dan niat hatinya, hambaku ii tidak ikhlas kepadaKu dan amalnya, maka catatlah dalam sijjin, dan ada kalanya membawa naik amal hamba lalu mereka menganggap sedikit dan kecil sehingga sampai kehadapan Allah, maka Allah berfirman kepada para Malaikat: Kamu mencatat amal perbuatan hambaKu dan Aku mengawasi isi hati dan niatnya, orang ini benar-benar ikhlas dalam amal perbuatannya kepadaKu, catatlah amalnya itu dalam illiyin.”

Dengan ini nyatalah bahawa amal yang sedikit dengan ikhlas lebih baik daripada yang banyak jika tidak ikhlas, sebab amal yang diterima oleh Allah s.w.t. dilipat gandakan pahalanya. Adapun yang tidak ikhlas maka tidak ada pahalanya, bahkan tempatnya dalam neraka jahannam.

Abu-Laits berkata: Saya telah diceritakan oleh beberapa ulama dengan sanad mereka yang langsung dari Uqbah bin Muslim dari Samir Al-ash-bahi berkata: “Bahawa ia ketika masuk kekota Madinah melihat seorang yang dikerumuni oleh orang ramai, lalu saya bertanya: “Siapakah orang itu?” Jawab orang-orang: “Itu Abu Hurairah r.a.”. Maka saya mendekati kepadanyadan ketika tiada lagio orang ramai disitu, saya pun bertanya kepadanya: “Saya tuntut engkau demi Allah, ceritakan kepadaku satu hadis yang telah kau dengar dan kau ingat langsung daripada Rasullullah s.a.w.” Abu Hurairah r.a. berkata: “Duduklah, akan saya ceritakan kepadamu hadis yang saya sendiri mendengar dari Rasullullah s.a.w. yang waktu itu tiada orang lain bersama kami.” Kemudian Abu Hurairah r.a. pun menarik nafas yang berat lalu pingsan, kemudian setelah sedar dari pingsan itu dia pun mengusapkan mukanya sambil berkata: “Akan aku ceritakan hadis Rasullullah s.a.w. .”, kemudian dia menarik safas yang berat lagi dan pingsan semula. Agak lama kemudian dia sedar dan mengusapkan mukanya lalu berkata : Rasullullah s.a.w. telah bersabda: “Apabila hari kiamat kelak maka Allah s.w.t. akan menghukum diantara semua makhluk dan semua ummat bertekuk lutut, dan pertama yang dipanggil ialah orang yang menerti al-Quran, dan orang yang mati fisabilillah, dan orang kaya. Maka Allah s.w.t. menanyakan kepada orang yang pandai al-Quran: Tidakkah Aku telah mengajar kepadamu apa yang Aku turunkan kepada utusanKu? Jawab orang itu: Benar, ya Tuhanku. lalu kau berbuat apa terhadap apa yang telah engkau ketahui itu? Jawabnya: Saya telah mempelajarinya diwaktu malam dan mengerjakannya diwaktu siang. Firman Allah s.w.t. : Dusta kau. Lalu malaikat juga berkata: Dusta kau, sebaliknya kau hanya ingin disebut qari, ahli dalam al-Quran, dan sudah disebut yang demikian itu. Lalu dipanggil orang kaya dan ditanya: Engkau berbuat apa terhadap harta yang Aku berikan kepada kamu? Jawabnya: Saya telah menggunakan untuk membantu kaum keluarga dan bersedekah. Dijawab Allah s.w.t. :Dusta kau. Para malaikat pun berkata: Dusta kau, kau berbuat begitu hanya kerana ingin disebut sebagai seorang dermawan, dan sudah terkenal sedemikian. Lalu dihadapkan orang yang mati berhijad fisabilillah lalu ditanya: Kenapa kau terbunuh? Jawabnya: Saya telah berperang untuk menegakkan agamaMu sehingga terbunuh. Allah s.w.t. berfirman: Dusta engkau. Dan malaikat juga berkata: Dusta engkau, kau hanya ingin disebut sebagai seorang pahlawan yang gagah berani dan sudah disebut sedemikian.

Kemudian Nabi Muhammad s.a.w. memukul lututku (pahaku) sambil bersabda yang bermaksud: “Hai Abu Hurairah, ketiga orang itulah yang pertama-tama yang dibakar dalam api neraka pada hari kiamat.” Kemudian berita itu sampai kepada Mu’awiyah maka ia menangis dan berkata: “Benar sabda Allah s.w.t. dan Rasulullah s.a.w.”. Kemudian ia membaca ayat 15-16 surah Hud yang berbunyi: Man kana yuridul haya wazinataha nuwaffi ilaihim a’maalahum fiha wahum fiha la yub khosun.(15) Ulaa’ikal ladzina laisa lahum fil aakhiroti illannar wa habitha maa shona’u fiha wabaa thiun maa kaanuu ya’malun. (16). Yang bermaksud: Siapa yang niat dengan amalnya hanya semata-mata keduniaan dan keindahannya maka Kami akan memberi kepada mereka semua amalnya dan mereka didunia tidak akan dikurangi (dirugikan).(15). Mereka itulah yang tidak mendapat diakirat kecuali api neraka, dan gugur semua amal mereka itu, bahkan palsu semua perbuatan mereka itu.(16).

Abdullah bin Haanif Al-inthoki berkata: Pada hari kiamat bila seseorang mengharap amalnya kepada Allah s.w.t. maka dijawab: Tidakkah Kami telah membayar kotan pahalamu, tidakkah Kami telah memberi tempat padamu dalam tiap majlis. tidakkah Kami telah terangkat sebagai pimpinan/ketua, tidakkah telah Kami murah (mudah)kan jualbelimu (yakni selalu dapat potongan harga jika membeli sesuatu) dan seterusnya.

Seorang hakim telah berkata: Orang yang ikhlas ialah orang yang menyembunyikan perbuatan kebaikannya sebagaimana menyembunyikan kejahtannya. Pendapat yang lain pula berbunyi: Puncak ikhlas itu ialah tidak ingin pujian orang. Dzinnun Almishri ketika ditanya: “Bilakah orang diketahui bahawa ia termasuk pilihan Allah s.w.t.”? Jawabnya: “Jika tidak meninggalkan istirehat dan dapat memberikan apa yang ada, dan tidak menginginkan kedudukan dan tidak mengharapkan pujian tau celaan orang. (Yakni dipuji tidak merasa besar dan dicela tidak merasa kecil)

Ady bin Hatim Aththa’i berkata Rasullullah s.a.w. bersabda yang bermaksud: Pada hari kiamat beberapa orang yang diperintahkan untuk membawa kesyurga dan setelah melihat segala keindahannya serta merasakan bau harumnya maka diperintahkan untuk dijauhkan daripadanya kerana mereka tidak ada bagian didalamnya, maka kembali mereka dengan penjelasan yang tidak ada tara bandingnya, sehingga mereka berkata: Ya Tuhan, andaikan Kau masukkan kami kedalam neraka sebelum Kau perlihatkan kami pahala yang Kau sediakan bagi para waliMu. Jawab Allah: Sengaja Aku berbuat itu kepada kamu, kamu dahulu bila bersendirian berbuat dosa-dosa besar, dan bila dimuka orang-orang berlagak alim sopan dan taat, kamu hanya riya’, memperlihatkan kebaikan kepada manusia, dan tidak takut kepadaKu, kamu mengagungkan orang dan tidak mengagungkan Aku, maka kini Aku merasakan kepada kamu kepedihan siksaKu, disamping Aku haramkan atas kamu kebesaran pahalaKu.

Abdullah bin Abbas r.a. berkata Rasullullah s.a.w. bersabda yang bermaksud: Ketika Allah telah melengkapi jannahtu aden dengan segala keindahan yang belum dilihat oleh mata, dan terdengar oleh telinga dan tergerak dalam hati (khayal) manusia, maka Allah menyuruhnya supaya berkata-kata, maka syurga itu berkata : Qad aflahai mu’minum (3x) (Sungguh untung orang yang beriman/percaya) Inni haram ala kulli bakhil wa munafiq wa muraa’i (3x) (Saya diharam untuk dimasuki oleh tiap orang yang bakhil dan orang munafiq dan orang yang berbuat riyaa).

Ali bin Abi Thaalib r.a. berkata: “Tanda orang yang riyaa’ itu ada empat yakni malas jika bersendirian, dan tangkas jika dimuka orang, dan menambah amalnya jika dipuji, dan mengurangi jika dicela. Syaqiq bin Ibrahim berkata: “Benteng amal itu ada tiga iaitu Harus merasa bahawa itu hidayat dan taufiq dari Allah s.w.t., Harus niat untuk mendapat ridha Allah s.w.t. untuk mematahkan hawa nafsu dan Harus mengharap pahala dari Allah s.w.t. untuk menghilangkan rasa tamak, rakus riyaa’ dan dengan ketiga ini amal dapat ikhlas kepada Allah s.w.t. Mengharap ridha Allah s.w.t. supaya tiap amal hanya untuk yang diridha Allah s.w.t. supaya tidak beramal terdorong oleh hawa nafsu, dan apabila amal itu kerana mengharap pahala dari Allah s.w.t. maka tidak hirau terhadap pujian atau celaan orang.

Seorang hakim berkata: “Seharusnya seorang yang beramal itu belajar adab dari pengembala kambing.” Ketika ditanya bagaimanakah? Jawabnya: “Pengembala itu jika sembahyang ditengah-tengah kambingnya, sekali-kali tidak mengharap pujian dari kambing-kambingnya, demikianlah seorang yang beramal harus tidak menghiraukan apakah dilihat orang atau tidak.”

Seorang hakim berkata: “Untuk keselamatan suatu amal berhajat pada empat macam iaitu pertamanya: Ilmu pengetahuan, sebab amal tanpa ilmu lebih banyak salah daripada benarnya (tepatnya),keduanya Niat, sebab tiap amal amat terpenting pada niatnya, sebagaimana sabda Nabi Muhammad s.a.w. : “Sesungguhnya semua amal tergantung pada niat dan yang dianggap bagi tiap orang apa yang ia niatkan.” dan ketiga Sabar, supaya dapat melaksanakan amal itu dengan baik dan sempurna, thuma’ninah dan tidak keburu , keempatnya ialah Tulus ikhlas, sebab amal tidak akan diterima tanpa keikhlasan.

Haram bin Hayyan berkata: “Tiada seorang yang menghadap kepada Allah s.w.t. akan menghadapkan hati orang-orang yang beriman sehingga kasih dan sayang kepadanya.” Suhail bin Shalib dari ayahnya Abu Hurairah r.a. berkata, Nabi Muhammad s.a.w. bersabda yang bermaksud: “Sesungguhnya Allah s.w.t. bila cinta pada seseorang hamba berkata kepada Jibril: Sesungguhnya Aku kasih kepada fulan, maka kau kasih kepadanya, lalu Jibril berkata kepada semua penduduk langit: Sesungguhnya Tuhanmu kasih kepada fulan, maka kamu harus kasih kepadanya, setelah dikasihi oleh ahli langit, maka disebarkan rasa kasih diatas bumi, dan sebaliknya jika Allah s.w.t. murka (benci) pada seorang hamba, demikian juga adanya.”

Syaqiq bin Ibrahim ditanya: “Bagaimana dapat mengetahui bahawa seorang yang soleh, sebab orang mengatakan bahawa saya orang solihin?” Jawab Syaqiq: “Tunjukkan rahsiamu pada orang-orang soleh, maka bila mereka rela pada itu itu bererti kau soleh. Kedua, tawarkan dunia ini pada hatimu, maka bila ia menolak, itulah tandanya kau soleh dan ketiga, tawarkan maut kepada dirimu, maka jika ia berani dan mnegharap tanda bahawa kau orang yang soleh, bila tidak maka bukan soleh, dan bila ada ketiga-tiganya padamu, maka mintalah selalu kepada Allah s.w.t. jangan sampai memasukkan riyaa’ dalam semua amalmu supaya tidak rosak amalmu.”

Tsabit Albunani dari Anas bin Malik r.a. berkata bahawa Nabi Muhammad s.a.w. bersabda yang bermaksud: “Tahukah kamu siapakah orang mukmin? Jawab sahabat: “Allah s.w.t. dan Rasullullah lah yang lebih mengetahui.” Baginda s.a.w. bersabda: “Seorang mukmin iaitu orang yang tidak mati sehingga Allah memenuhi pendengarannya dengan apa yang ia suka dan andaikan seorang berbuat taat didalam rumah yang berlapistujuh puluh dan pada tiap rumah ada pintu besi, niscaya Allah akan menampakkan amal itu sehingga dibicarakan orang dan dilebih-lebihkan.” Ditanya oleh para sahabat: “Ya Rasulullah, bagaimana dilebih-lebihkan?” Jawab Nabi Muhammad s.a.w. : Seorang mukmin suka bila amalnya bertambah.” Kemudian Nabi Muhammad s.a.w. pula bertanya: Tahukah kamu siapa pula yang fajir (derhaka)?”. Jawab sahabat: “Allah s.w.t. dan Rasullullah lah yang lebih mengetahui.” Bersabda Nabi Muhammad s.a.w. : “Yalah orang yang tidak mati sehingga Allah s.w.t. memenuhi pendengarannya dengan apa yang tidak disukai, dan andaikan seorang berbuat maksiat didalam rumah yang berlapis tujuh puluh rumah dan masing-masing berpintu besi, niscaya Allah s.w.t. akan memperlihatkan pakaian amal itu sehingga dibicarakan orang dan ditambah-tambahi.” Ketika ditanya: “Bagaimana ditambah, ya Rasullullah?’ Jawab Rasullullah s.a.w : “Seorang fajir suka apa yang menambah durhakanya.”

Auf bin Abdullah berkata: “Orang-orang ahlil khoir satu sama lain berpesan tiga kalimah: Siapa yang beramal untuk akhirat, maka Allah s.w.t. akan mencukupi urusan dunianya, dan siapa yang memperbaiki hubugannya dengan Allah s.w.t. maka Allah s.w.t. akan memperbaiki hubugannya dengan sesama manusia, dan siapa yang memperbaiki hatinya maka Allah s.w.t. akan memperbaiki lahirnya.”

Hamid Allafaf berkata: “Jika Allah s.w.t. akan membinasakan seseorang, maka dihukum dengan tiga macam: Diberi ilmu tanpa amal, Diberi bersahabat dengan orang-orang yang soleh tetapi tidak mengikuti jejak mereka dan tidak beradap terhadap mereka serta ketiga diberi jalan untuk berbuat taat tetapi tidak ikhlas.”

Abul-Laits berkata: “Itu semua kerana jelek niatnya dan busuk hatinya, sebab sekiranya niatnya baik nescaya diberi manfaat dalam ilmunya dan ikhlas dalam amalnya, dan menghargai kedudukan orang-orang soleh.” Tambahnya lagi: “Saya telah diberitahu oleh orang yang dapat dipercayai dengan sanadnya dari jaballah Alyahshubi berkata: “Ketika kami bersama Abdul Malik bin Marwan dalam suatu peperangan, tiba-tiba kami bertemu dengan seseorang yang selalu bangun malam, bahkan tidak tidur malam kecuali sebentar, selama itu kami belum kenal padanya, kemudian kami ketahui bahawa ia adalah sahabat Rasullullah lalu ia bercerita kepada kami bahawa ada seorang bertanya: “Ya Rasullullah, dengan apakah mencapai keselamatan kelak?” Jawab Rasullullah s.a.w, “Jangan menipu Allah s.w.t.” Orang bertanya lagi: “Bagaimana menipu Allah s.w.t.?” Rasullullah s.a.w menjawab: “Yaitu mengerjakan apa yang diperintahkan oleh Allah s.w.t., tidak kerana Allah s.w.t. dan berhati-hatilah kamu dari riyaa kerana ia syirik terhadap Allah s.w.t. Orang yang berbuat riyaa pada hari kiamat akan dipanggil dimuka umum dengan empat nama: Hai kafir, hari orang lancung, hai penipu, hai orang yang rugi, hilang semua amalmu dan batal pahalamu, maka tidak ada bagian bagimu kini, dan mintalah pahalamu dari orang yang kamu berbuat untuk mereka wahai penipu.” Saya bertanya lagi: “Demi Allah yang tiada Tuhan kecuali Dia, apakah benar kau mendengar sendiri hadis ini dari Rasullullah s.a.w.?” Jawabnya: “Demi Allah s.w.t. yang tiada Tuhan kecuali Dia, sesungguhnya saya telah mendengar sendiri dari Rasullullah s.a.w kecuali jika saya keliru sedikit yang tidak saya sengajakan.” Kemudian ia membaca ayat: Innal munafaiqiina yukhadi ‘unallah wa huwa khaa di’uhum. Yang bermaksud: Seseungguhnya orang munafiq itu akan menipu Allah padahal Allah telah membalas tipu daya mereka.

Abul-Laits berkata: “Siapa yang ingin mendapat pahala amalnya diakhirat, maka harus beramal dengan ikhlas kerana Allah s.w.t. tanpa riyaa’, kemudian melupakan amal itu supaya tidak dirosak oleh rasa ujub (bangga diri) sebab memang menjaga taat itu lebih berat daripada mengerjakannya.”

Abu Bakar Alwaasithi berkata: “Menejaga kebaikan taat itu lebih berat daripada mengerjakannya sebab ia bagaikan kaca yang cepat (mudah) pecah dan tidak dapat ditampal atau dipatri, maka tiap amal yang dihinggapi riyaa’ rosak dan tiap amal yang dihinggapi ujub (bangga diri) rosak. Maka apabila seorang dapat menghilangkan rasa riyaa’ dalam amalnya harus berbuat yang demikian, tetapi bila tidak dapat menghilangkan maka jangan sampai tidak beramal kerana belum dapat menghilangkan riyaa’ sebaiknya ia harus tetap beramal kemudian membaca istigfar dari pada rayaanya itu, kemudian dilain hari Allah s.w.t. memberinya taufiq untuk ikhlas dalam amal-amal yang lain.”

Salman Alfarisi r.a. berkata: “Allah s.w.t. menambah kekuatan orang mukmin dengan bantuan orang-orang munafiqin dan menolong orang munafiqin dengan doa orang-orang mukmin.”

Abu-Laits berkata: “Orang-orang berpendapat bahawa didalam fardhu tidak dapat dimasuki riyaa’, sebab melakukan kewajipan, tetapi sebenarnya dapat saja riyaa’ itu masuk kedalamnya.” Tambahnya lagi: “Disini ada dua macam: Jika ia melakukan fardhu itu semata-mata kerana riyaa’ sehingga sekiranya tidak riyaa’ tidak melakukannya maka itu munafiq sepenuhnya, termasuk dalam golongan Innal munaafiqiina faddarkil asfali minannaar.

Orang-orang munafiq itu dalam tingkat terbawah dalam api neraka, sebab sekiranya tauhidnya benar-benar, tentu ia selalu melakukan fardhu yang dirasa sebagai kewajipan atas dirinya. Dan jika tetap melakukan kewajipan hanya jika didepan orang lebih baik dan sempurna sedang jika sendirian agak sumbang, maka ia mendapat pahala yang kurang sesuai dengan kelakuannya yang kurang, sedang kelebihan yang dilakukan dimuka orang ramai maka ia tidak ada pahalanya bahkan akan dituntut atasnya.

Penghinaan Mereka Terhadap Islam

Posted: 06 Jul 2009 11:35 PM PDT

Sebagian manusia telah menghina Islam dan Nabi Muhammad serta para pengikutnya sejak dahulu kala. Inilah di antara penghinaan mereka.

Nabi Dianggap Tukang Sihir

Ada saja manusia yang menganggap Nabi sebagai tukang sihir, dukun, orang gila, pengidap epilepsi, dan lain-lain hujatan mereka yang keji terhadap Nabi Muhammad. Namun anehnya, banyak diantara mereka yang menitipkan barang-barang mereka kepada orang gila ini. Banyak juga di antara mereka, pada saat ini yang kemudian lebih mengakui ketangguhan sistem perbankan syari’ah yang dibawa oleh orang gila ini. Bahkan banyak di antara mereka yang berobat dengan berbekam dan dengan mengkonsumsi habbatus sauda (nigella sativa). Bahkan di Jerman, minyak habbatus sauda telah dikenal sebagai obat yang mujarab.

Nabi Dianggap Abtar

Kita tahu bahwa semua putera Nabi Muhammad SAW meninggal saat masih balita. Lalu ramailah orang-orang sejak dahulu hingga saat ini yang berkata bahwa Nabi Muhammad telah abtar. Namun Nabi telah berwasiat bahwa beliau tidaklah abtar. Suatu kekhususan bagi beliau bahwa nasab beliau diteruskan oleh Sayyidah Fathimah dan Sadatina Hasan dan Husain. Kelak, dari keturunan beliau akan muncul seorang Imam yang memimpin ummat dalam menghadapi kezhaliman besar yang dilakukan oleh Dajjal dan para pengikutnya.

Sunday, August 23, 2009

KISAH-KISAH ORANG SUKSES DUNIA

1. NANCY MATTHEWS EDISON (1810-1871)

suatu hari, seorang bocah berusia 4 tahun, agak tuli dan bodoh di sekolah, pulang ke rumahnya membawa secarik kertas dari gurunya. ibunya membaca kertas tersebut, " Tommy, anak ibu, sangat bodoh. kami minta ibu untuk mengeluarkannya dari sekolah."

sang ibu terhenyak membaca surat ini, namun ia segera membuat tekad yang teguh, " anak saya Tommy, bukan anak bodoh. saya sendiri yang akan mendidik dan mengajar dia."

Tommy bertumbuh menjadi Thomas Alva Edison, salah satu penemu terbesar di dunia. dia hanya bersekolah sekitar 3 bulan, dan secara fisik agak tuli, namun itu semua ternyata bukan penghalang untuk terus maju.

tak banyak orang mengenal siapa Nancy Mattews, namun bila kita mendengar nama Edison, kita langsung tahu bahwa dialah penemu paling berpengaruh dalam sejarah. Thomas Alva Edison menjadi seorang penemu dengan 1.093 paten penemuan atas namanya. siapa yang sebelumnya menyangka bahwa bocah tuli yang bodoh sampai" diminta keluar dari sekolah, akhirnya bisa menjadi seorang genius? jawabannya adalah ibunya!

ya, Nancy Edison, ibu dari Thomas Alva Edison, tidak menyerah begitu saja dengan pendapat pihak sekolah terhadap anaknya. Nancy yang memutuskan untuk menjadi guru pribadi bagi pendidikan Edison dirumah, telah menjadikan puteranya menjadi orang yang percaya bahwa dirinya berarti. Nancy yang memulihkan kepercayaan diri Edison, dan hal itu mungkin sangat berat baginya. namun ia tidak sekalipun membiarkan keterbatasan membuatnya berhenti. 2. JOANNE KATHLEEN ROWLING

sejak kecil, Rowling memang sudah memiliki kegemaran menulis. bahkan di usia 6 tahun, ia sudah mengarang sebuah cerita berjudul Rabbit. ia juga memiliki kegemaran tanpa malu" menunjukan karyanya kepada teman" dan orangtuanya. kebiasaan ini terus dipelihara hingga ia dewasa. daya imajinasi yang tinggi itu pula yang kemudian melambungkan namanya di dunia.

akan tetapi, dalam kehidupan nyata, Rowling seperti tak henti disera masalah. keadaan yang miskin, yang bahkan membuat ia masuk dalam kategori pihak yang berhak memperoleh santunan orang miskin dari pemerintah Inggris, itu masih ia alami ketika Rowling menulis seri Harry Potter yang pertama. ditambah dengan perceraian yang ia alami, kondisi yang serba sulit itu justru semakin memacu dirinya untuk segera menulis dan menuntaskan kisah penyihir cilik bernama Harry Potter yang idenya ia dapat saat sedang berada dalam sebuah kereta api. tahun 1995, dengan susah payah, karena tak memiliki uang untuk memfotocopy naskahnya, Rowling terpaksa menyalin naskahnya itu dengan mengetik ulang menggunakan sebuah mesin ketik manual.

naskah yang akhirnya selesai dengan perjuangan susah payah itu tidak lantas langsung diterima dan meledak di pasaran. berbagai penolakan dari pihak penerbit harus ia alami terlebih dahulu. diantaranya, adalah karena semula ia mengirim naskah dengan memakai nama aslinya, Joanne Rowling. pandangan meremehkan penulis wanita yang masih kuat membelenggu para penerbit dan kalangan perbukuan menyebabkan ia menyiasati dengan menyamarkan namanya menjadi JK Rowling. memakai dua huruf konsonan dengan harapan ia akan sama sukses dengan penulis cerita anak favoritnya CS Lewis.

akhirnya keberhasilan pun tiba. Harry Potter luar biasa meledak dipasaran. semua itu tentu saja adalah hasil dari sikap pantang menyerah dan kerja keras yang luar biasa. tak ada kesukdedan yang dibayar dengan harga murah
Rafael_1989
04-27-2008, 02:06 PM
3. STEVE JOBS

tahun 1976, bersama rekannya Steve Wozniak, Jobs yang baru berusia 21 tahun mulai mendirikan Apple Computer.Co di garasi milik keluarganya. dengan susah payah mengumpulkan modal yang diperoleh dengan menjual barang" mereka yang paling berharga, usaha itu pun dimulai. komputer pertama mereka, Apple 1 berhasil mereka jual sebanyak 50 unit kepada sebuah toko lokal. dalam beberapa tahun, usaha mereka cukup berkembang pesat sehingga tahun 1983, Jobs menggaet John Sculley dari Pepsi Cola untuk memimpin perusahaan itu. sampai sejauh itu, Apple Computer menuai kesuksesan dan makin menancapkan pengaruhnya dalam industri komputer terlebih dengan diluncurkannya Macintosh. namun, pada tahun 1985, setelah konflik dengan Sculley, perusahaan memutuskan memberhentikan pendiri mereka, yaitu Steve Jobs sendiri.

setelah menjual sahamnya, Jobs yang mengalami kesedihan luar biasa banyak menghabiskan waktu dengan bersepeda dan berpergian ke Eropa. namun, tak lama setelah itu, pemecatan tersebut rupanya justru membawa semangat baru bagi dirinya. ia pun memulai usaha baru yaitu perusahaan komputer NeXT dan perusahaan animasi Pixar. NeXT yang sebenarnya sangat maju dalam hal teknologinya ternyata tidak membawa hasil yang baik secara komersil. akan tetapi, Pixar adalah sebuah kisah sukses lain berkat tangan dinginnya. melalui Pixar, Jobs membawa trend baru dalam dunia film animasi seiring dengan diluncurkannya film produksinya Toy Story dan selanjutnya Finding Nemo dan The Incredibles.

sepeninggal Jobs dan semakin kuatnya dominasi IBM dan Microsoft membuat Apple kalah bersaing dan nyaris terpuruk. maka, tahun 1997, Jobs dipanggil kembali untuk mengisi posisi pimpinan sementara. dengan mengaplikasi teknoligi yang dirancang di NeXT, kali ini Apple kembali bangkit dengan berbagai produk berteknologi maju macam MacOS X, IMac dan salah satu yang fenomenal yaitu iPod.

kisah sukses Steve Jobs mengajarkan kepada kita bahwa tidak ada kesuksesan yang instan. penolakan dan kegagalan seringkali mewarnai perjalanan hidup kita, tapi jangan biarkan semua itu membuat kita berhenti.
4. OPRAH WINFREY


Bermodal keberanian �Menjadi Diri Sendiri�, Oprah menjadi presenter paling populer di Amerika dan menjadi wanita selebritis terkaya versi majalah Forbes, dengan kekayaan lebih dari US $ 1 Milyar. Copy acara �The Oprah Winfrey Show� telah diputar di hampir seluruh penjuru bumi ini.

TAHUKAH ANDA?
Lahir di Mississisipi dari pasangan Afro-Amerika dengan nama Oprah Gail Winfrey. Ayahnya mantan serdadu yang kemudian menjadi tukang cukur, sedang ibunya seorang pembantu rumah tangga. Karena keduanya berpisah maka Oprah kecil pun diasuh oleh neneknya di dilingkungan yang kumuh dan sangat miskin. Luarbiasanya, di usia 3 tahun Oprah telah dapat membaca Injil dengan keras.

�Membaca adalah gerai untuk mengenal dunia� katanya dalam suatu wawancaranya.

Pada usia 9 tahun, Oprah mengalami pelecehan sexual, dia diperkosa oleh saudara sepupu ibunya beserta teman-temannya dan terjadi berulang kali. Di usia 13 tahun Oprah harus menerima kenyataan hamil dan melahirkan, namun bayinya meninggal dua minggu setelah dilahirkan.

Setelah kejadian itu, Oprah lari ke rumah ayahnya di Nashville. Ayahnya mendidik dengan sangat keras dan disiplin tinggi. Dia diwajibkan membaca buku dan membuat ringkasannya setiap pekan. Walaupun tertekan berat, namun kelak disadari bahwa didikan keras inilah yang menjadikannya sebagai wanita yang tegar, percaya diri dan berdisiplin tinggi.

Prestasinya sebagai siswi teladan di SMA membawanya terpilih menjadi wakil siswi yang diundang ke Gedung Putih. Beasiswa pun di dapat saat memasuki jenjang perguruan tinggi. Oprah pernah memenangkan kontes kecantikan, dan saat itulah pertama kali dia menjadi sorotan publik..

Karirnya dimulai sebagai penyiar radio lokal saat di bangku SMA. Karir di dunia TV di bangun diusia 19 tahun. Dia menjadi wanita negro pertama dan termuda sebagai pembaca berita stasiun TV lokal tersebut. Oprah memulai debut talkshow TVnya dalam acara People Are Talking. Dan keputusannya untuk pindah ke Chicago lah yang akhirnya membawa Oprah ke puncak karirnya. The Oprah Winfrey Show menjadi acara talkshow dengan rating tertinggi berskala nasional yang pernah ada dalam sejarah pertelevisian di Amerika. Sungguh luar biasa!

Latar belakang kehidupannya yang miskin, rawan kejahatan dan diskriminatif mengusik hatinya untuk berupaya membantu sesama. Tayangan acaranya di telivisi selalu sarat dengan nilai kemanusiaan, moralitas dan pendidikan. Oprah sadar, bila dia bisa mengajak seluruh pemirsa telivisi, maka bersama, akan mudah mewujudkan segala impiannya demi membantu mereka yang tertindas.

Oprah juga dikenal dengan kedermawanannya. Berbagai yayasan telah disantuni, antara lain, rumah sakit dan lembaga riset penderita AIDs, berbagai sekolah, penderita ketergantungan, penderita cacat dan banyak lagi.

Dan yang terakhir, pada 2 januari 2007 lalu, Oprah menghadiri peresmian sekolah khusus anak-anak perempuan di kota Henley-on-Klip, di luar Johannesburg, Afrika selatan, yang didirikannya bersama dengan pemirsa acara televisinya. Oprah menyisihkan 20 juta pounsterling ( 1 pons kira2 rp. 17.000,- )atau 340 milyiar rupiah dari kekayaannya. �Dengan memberi pendidikan yang baik bagi anak2 perempuan ini, kita akan memulai mengubah bangsa ini� ujarnya berharap.

Kisah Oprah Winfrey ialah kisah seorang anak manusia yang tidak mau meratapi nasib. Dia berjuang keras untuk keberhasilan hidupnya, dan dia berhasil. Dia punya mental baja dan mampu mengubah nasib, dari kehidupan nestapa menjadi manusia sukses yang punya karakter. Semangat perjuangannya pantas kita teladani! tentu kamu mengenal 7up. merk softdrink rasa jeruk nipis ini terbilang cukup populer di penjuru dunia. dibalik ketenaran merk 7up rupanya ada kisah yang sangat menarik untuk kita pelajari tentang arti "pantang menyerah".

awal mulanya perusahaan ini mengambil nama 3up sebagai merek sodanya. namun sayangnya, usaha ini gagal. kemudian si pendiri kembali memperjuangkan bisnisnya dan mengganti namanya dengan 4up. malangnya, produk ini pun bernasib sama dengan sebelumnnya. selanjutnya dia berusaha bangkit lagi dan mengganti lagi namanya menjadi 5up. gagal lagi. kecintaanya pada soda membuatnya tak menyerah dan berusaha lagi dengan nama baru 6up. produk ini pun gagal dan dia pun menyerah.

beberapa tahun kemudian, orang lain muncul dan membuat soda dengan nama 7up dan mendapat sukses besar! mungkin kita tidak tahu kapan usaha kita akan membuahkan hasil, tapi suatu saat nanti pastilah waktu itu akan tiba. justru karena kita ga tahu kapan waktu keberhasilan kita, maka jangan pernah kita menghentikan usaha kita dan memutuskan untuk menyerah. 3up gagal, buatlah 4up! 4up gagal, dirikan 5up! bahkan meski harus muncul 6up, 7up, 8up, atau 100up sekalipun, jangan pernah berhenti sampai jerih payah kita membuahkan hasil.

percayalah bahwa Tuhan menghargai usaha kita. keberhasilan ga datang pada orang yang malas berjuang dan gampang menyerah. tunjukan kualitas iman kita melalui ketekunan kita dalam berjuang! tetap semangat!

dan ketekunan manimbulkan tahan uji
dan tahan uji menimbulkan pengharapan.
Roma 5:4 Pernah mendengar situs jaringan pertemanan Friendster? Konon, melalui situs tersebut, banyak orang-orang yang lama tak bersua, bisa kembali bersatu, reunian, dan bahkan berjodoh. Karena itulah, situs pertemanan itu beberapa waktu lalu sempat sangat popular. Karena itu, tak heran jika setelah era suksesnya Friendster, berbagai situs jaringan pertemanan bermunculan. Salah satunya adalah Facebook.

Facebook ini sebenarnya dibuat sebagai situs jaringan pertemanan terbatas pada kalangan kampus pembuatnya, yakni Mark Zuckerberg. Mahasiswa Harvard University tersebut-kala itu-mencoba membuat satu program yang bisa menghubungkan teman-teman satu kampusnya. Karena itulah, nama situs yang digagas oleh Mark adalah Facebook. Nama ini ia ambil dari buku Facebook, yaitu buku yang biasanya berisi daftar anggota komunitas dalam satu kampus. Pada sejumlah college dan sekolah preparatory di Amerika Serikat, buku ini diberikan kepada mahasiswa atau staf fakultas yang baru agar bisa lebih mengenal orang lain di kampus bersangkutan.

Pada sekitar tahun 2004, Mark yang memang hobi mengotak-atik program pembuatan website berhasil menulis kode orisinal Facebook dari kamar asramanya. Untuk membuat situs ini, ia hanya butuh waktu sekitar dua mingguan. Pria kelahiran Mei 1984 itu lantas mengumumkan situsnya dan menarik rekan-rekannya untuk bergabung. Hanya dalam jangka waktu relatif singkat-sekitar dua minggu-Facebook telah mampu menjaring dua per tiga lebih mahasiswa Harvard sebagai anggota tetap.

Mendapati Facebook mampu menjadi magnet yang kuat untuk menarik banyak orang bergabung, ia memutuskan mengikuti jejak seniornya-Bill Gates-memilih drop out untuk menyeriusi situsnya itu. Bersama tiga rekannya-Andrew McCollum, Dustin Moskovitz, dan Chris Hughes-Mark kemudian membuka keanggotaan Facebook untuk umum.

Mark ternyata tak sekadar nekad. Ia punya banyak alasan untuk lebih memilih menyeriusi Facebook. Mark dan rekannya berhasil membuat Facebook jadi situs jaringan pertemanan yang segera melambung namanya, mengikuti tren Friendster yang juga berkembang kala itu. Namun, agar punya nilai lebih, Mark pun mengolah Facebook dengan berbagai fitur tambahan. Dan, sepertinya kelebihan fitur inilah yang membuat Facebook makin digemari. Bayangkan, Ada 9.373 aplikasi yang terbagi dalam 22 kategori yang bisa dipakai untuk menyemarakkan halaman Facebook, mulai chat, game, pesan instan, sampai urusan politik dan berbagai hal lainnya. Hebatnya lagi, sifat keanggotaan situs ini sangat terbuka. Jadi, data yang dibuat tiap orang lebih jelas dibandingkan situs pertemanan lainnya. Hal ini yang membuat orang makin nyaman dengan Facebook untuk mencari teman, baik yang sudah dikenal ataupun mencari kenalan baru di berbagai belahan dunia.

Sejak kemunculan Facebook tahun 2004 silam, anggota terus berkembang pesat. Prosentase kenaikannya melebihi seniornya, Friendster. Situs itu tercatat sudah dikunjungi 60 juta orang dan bahkan Mark Zuckerberg berani menargetkan pada tahun 2008 ini, angka tersebut akan mencapai 200 juta anggota.

Dengan berbagai keunggulan dan jumlah peminat yang luar biasa, Facebook menjadi �barang dagangan' yang sangat laku. Tak heran, raksasa software Microsoft pun tertarik meminangnya. Dan, konon, untuk memiliki saham hanya 1,6 persen saja, Microsoft harus mengeluarkan dana tak kurang dari US$ 240 juta. Ini berarti nilai kapitalisasi saham Facebook bisa mencapai US$15 miliar! Tak heran, Mark kemudian dinobatkan sebagai miliarder termuda dalam sejarah yang memulai dari keringatnya sendiri.

Niat Mark Zuckerberg untuk sekadar�menyatukan' komunitas kampusnya dalam sebuah jaringan ternyata berdampak besar. Hal ini telah mengantar pria yang baru berusia 23 tahun ini menjadi miliarder termuda dalam sejarah. Sungguh, kejelian melihat peluang dan niatan baiknya ternyata mampu digabungkan menjadi sebuah nilai tambah yang luar biasa. Ini menjadi contoh bagi kita, bahwa niat baik ditambah perjuangan dan ketekunan dalam menggarap peluang akan melahirkan kesempatan yang dapat mengubah hidup makin bermakna.

TIADA KETEKUNAN YANG TIDAK MEMBAWA HASIL... 7. BILL GATES & PAUL ALLEN


Kisah Maestro Microsoft Bill Gates and Paul Allen

William Henry Gates III atau lebih terkenal dengan sebutan Bill Gates, lahir di Seatle, Washington pada tanggal 28 Oktober 1955. Ayah Bill, Bill Gates Jr., bekerja di sebuah firma hukum sebagai seorang pengacara dan ibunya, Mary, adalah seorang mantan guru. Bill adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Sejak kecil Bill mempunyai hobi �hiking�,bahkan hingga kini pun kegiatan ini masih sering dilakukannya bila ia sedang �berpikir�.

Bill kecil mampu dengan mudah melewati masa sekolah dasar dengan nilai sangat memuaskan, terutama dalam pelajaran IPA dan Matematika. Mengetahui hal ini orang tua Bill, kemudian menyekolahkannya di sebuah sekolah swasta yang terkenal dengan pembinaan akademik yang baik, bernama �LAKESIDE�. Pada saat itu , Lakeside baru saja membeli sebuah komputer, dan dalam waktu seminggu, Bill Gates, Paul Allen dan beberapa siswa lainnya (sebagian besar nantinya menjadi programmer pertama MICROSOFT) sudah menghabiskan semua jam pelajaran komputer untuk satu tahun.

Kemampuan komputer Bill Gates sudah diakui sejak dia masih bersekolah di Lakeside. Dimulai dengan meng�hack� komputer sekolah, mengubah jadwal, dan penempatan siswa. Tahun 1968, Bill Gates, Paul Allen, dan dua hackers lainnya disewa oleh Computer Center Corp. untuk menjadi tester sistem keamanan perusahaan tersebut. Sebagai balasan, mereka diberikan kebebasan untuk menggunakan komputer perusahaan. Menurut Bill saat itu lah mereka benar- benar dapat �memasuki� komputer. Dan disinilah mereka mulai mengembangkan kemampuan menuju pembentukan Microsoft, 7 tahun kemudian.

Selanjutnya kemampuan Bill Gates semakin terasah. Pembuatan program sistem pembayaran untuk Information Science Inc, merupakan bisnis pertamanya. Kemudian bersama Paul Ellen mendirikan perusahaan pertama mereka yang disebut Traf-O-Data. Mereka membuat sebuah komputer kecil yang mampu mengukur aliran lalu lintas. Bekerja sebagai debugger di perusahaan kontrkator pertahanan TRW, dan sebagai penanggungjawab komputerisasi jadwal sekolah, melengkapi pengalaman Bill Gates.

Musim gugur 1973, Bill Gates berangkat menuju Harvard University dan terdaftar sebagai siswa fakultas hukum. Bill mampu dengan baik mengikuti kuliah, namun sama seperti ketika di SMA, perhatiannya segera beralih ke komputer. Selama di Harvard, hubungannya dengan Allen tetap dekat. Bill dikenal sebagai seorang jenius di Harvard. Bahkan salah seorang guru Bill mengatakan bahwa Bill adalah programmer yang luar biasa jenius, namun seorang manusia yang menyebalkan.

Desember 1974, saat hendak mengunjungi Bill Gates, Paul Allen membaca artikel majalah Popular Electronics dengan judul �World`s First Microcomputer Kit to Rival Commercial Models�. Artikel ini memuat tentang komputer mikro pertama Altair 9090. Allen kemudian berdiskusi dengan Bill Gates. Mereka menyadari bahwa era �komputer rumah� akan segera hadir dan meledak, membuat keberadaan software untuk komputer - komputer tersebut sangat dibutuhkan. Dan ini merupakan kesempatan besar bagi mereka.

Kemudian dalam beberapa hari, Gates menghubungi perusahaan pembuat Altair, MITS (Micro Instrumentation and Telemetry Systems). Dia mengatakan bahwa dia dan Allen, telah membuat BASIC yang dapat digunakan pada Altair. Tentu saja ini adalah bohong. Bahkan mereka sama sekali belum menulis satu baris kode pun. MITS, yang tidak mengetahui hal ini, sangat tertarik pada BASIC. Dalam waktu 8 minggu BASIC telah siap. Allen menuju MITS untuk mempresentasikan BASIC. Dan walaupun, ini adalah kali pertama bagi Allen dalam mengoperasikan Altair, ternyata BASIC dapat bekerja dengan sempurna. Setahun kemudian Bill Gates meninggalkan Harvard dan mendirikan Microsoft.


Kisah Bill Gates Meninggalkan Harvard Demi Mengejar Impian

Ketika ia bosan dengan Harvard, Gates melamar pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan dengan komputer di daerah Boston. Gates mendorong Paul Allen untuk mencoba melamar sebagai pembuat program di Honey-well agar keduanya dapat melanjutkan impian mereka untuk mendirikan sebuah perusahaan perangkat lunak.

Pada suatu hari di bulan Desember yang beku, Paul Allen melihat sampul depan majalah Popular Mechanics, terbitan Januari 1975, yaitu gambar komputer mikro rakitan baru yang revolusioner MITS Altair 8080 (Komputer kecil ini menjadi cikal bakal PC di kemudian hari). Kemudian Allen menemui Gates dan membujuknya bahwa mereka harus mengembangkan sebuah bahasa untuk mesin kecil sederhana itu. Allen terus mengatakan, Yuk kita dirikan sebuah perusahaan. Yuk kita lakukan.

Kami sadar bahwa revolusi itu bisa terjadi tanpa kami. Setelah kami membaca artikel itu, tak diragukan lagi dimana kami akan memfokuskan hidup kami.
Kedua sahabat itu bergegas ke sebuah komputer Harvard untuk menulis sebuah adaptasi dari program bahasa BASIC. Gates dan Allen percaya bahwa komputer kecil itu dapat melakukan keajaiban. Dari sana pula mereka mempunyai mimpi, tersedianya sebuah komputer di setiap meja tulis dan di setiap rumah tangga.

Semangat Allen dan Gates tidak percuma. Berawal dari komputer kecil itulah yang menjadi mode dari segala macam komputansi. Dan sekarang bisa Anda lihat bahwa PC telah benar-benar menjadi alat jaman informasi. Dan hampir setiap orang mengenal Bill Gates sebagai orang terkaya di dunia saat ini.

"orang yang sukses adalah
orang yang memiliki mimpi
dan keyakinan bahwa mimpi itu akan dapat terjadi
berapapun harga yang harus ia bayar"
Hironobu Sakaguchi (1962) dulu menjabat Direktur Perencanaan dan Pengembangan untuk Square Co., Ltd. Ia adalah pencipta seri permainan Final Fantasy. Pada tahun 1991 ia diberi kehormatan menjabat Wakil Presiden Eksekutif dan tak lama berselang ditunjuk menjadi Presiden Square USA, Inc. Pada tahun 2001, ia mendirikan he Mistwalker, yang mulai beroperasi tiga tahun kemudian.

Sakaguchi bersama-sama Masafumi Miyamoto mendirikan Square pada tahun 1983. Permainan-permainan pertama mereka sangat tidak sukses. Ia lalu memutuskan untuk menciptakan pekerjaan terakhirnya dalam industri permainan dengan seluruh sisa uang Square, dan menamakannya Final Fantasy. Permainan ini, di luar perkiraannya sendiri, ternyata melejit, dan ia membatalkan rencana pensiunnya. Ia kemudian memulai kelanjutan permainan ini dan saat ini telah dibuat Tiga belas permainan Final Fantasy. Setelah enam permainan pertama dipasarkan, ia lebih berperan sebagai produser eksektuif untuk seri ini dan juga banyak permainan Square lainnya.

Sakaguchi memiliki karir yang panjang dalam industri permainan dengan penjualan lebih dari 80 juta unit permainan video di seluruh dunia. Sakaguchi mengambil lompatan dari permainan ke film saat ia mengambil peran sebagai sutradara film dalam Final Fantasy: The Spirits Within, sebuah film animasi yang didasari dari seri permainan terkenalnya Final Fantasy. Akan tetapi, film ini ternyata gagal dan menjadi salah satu film yang paling merugi dalam sejarah perfilman, dengan kerugian lebih dari 120 juta USD yang berujung dengan ditutupnya Square Pictures. Sakaguchi lalu diturunkan dari posisi eksekutif Square. Kejadian ini juga mengurangi keuangan Square dan akhirnya membawa Square bergabung dengan saingannya Enix, menjadi Square Enix. Sakaguchi lalu mengundurkan diri dari Square dan mendirikan Mistwalker dengan dukungan finansial dari Microsoft Game Studios.

Pada tahun 2001, Sakaguchi menjadi orang ketiga yang masuk dalam Academy of Interactive Arts and Science' Hall of Fame. Pada bulan Februari 2005 diumumkan bahwa perusahaan Sakaguchi, Mistwalker, akan bekerja sama dengan Microsoft Game Studios untuk memproduksi dua permainan role-playing game untuk Xbox 360.

Pelajaran berharga: Dari awal karier, beliau banyak mengalami kegagalan, namun beliau tidak pernah menyerah hingga akhirnya menciptakan seri "Final Fantasy" yang sangat di nantikan kehadirannya, bahkan di puncak kariernya beliau kembali menghadapi kegagalan melalui proyek kontroversialnya (Final Fantasy : Spirit Whitin) yang mengakibatkan penurunan jabatan dan penutupan "Square Pictures" hingga akhirnya pengunduran dirinya dari Square.

Namun itu bukan akhir dari beliau, tapi menjadi loncatan bagi dia untuk kembali bangkit.


Pro 24:16 For a righteous man falls seven times and rises again, but the wicked are overthrown by calamity. Charles Darrow


Seorang pemuda berusia dua puluh tahunan bermimpi suatu hari nanti ia menjadi seorang jutawan. Ia sepenuh sadar bahwa impian adalah sesuatu yang mampu membangkitkan motivasi dan memberikan arah bagi kehidupan setiap insan. Impian ini kemudian disampaikannya kepada sang kekasih. Beberapa waktu kemudian mereka menikah.

Sayangnya tidak lama kemudian terjadi krisis ekonomi yang parah. Masa depresi besar tiba! Pasangan ini kemudian mengalami berbagai peristiwa menyedihkan dalam kehidupan mereka. Mulai dari kehilangan pekerjaan dan mobil, rumah yang digadaikan hingga tabungan yang kian menipis dari hari ke hari. Sang pemuda ini mengalami frustrasi luar biasa. Ia kerap duduk termenung seorang diri. Ia bahkan menyarankan agar istrinya meninggalkan dia. Ia merasa tidak mampu lagi menjadi suami yang baik. Ia merasa telah gagal dalam hidupnya.

Siapa menduga sang istri justru tidak kehilangan harapannya sedikit pun? Sang istri yang penuh kasih sayang ini selalu dekat dan menguatkannya. Dengan tidak bosan-bosannya ia meyakinkan sang suami bahwa impian untuk menjadi jutawan itu belum mati dan mereka pasti bisa mencapainya bersama-sama suatu hari kelak. �Suamiku, kita harus tetap melakukan sesuatu agar impian kita itu tetap hidup,� katanya berulang kali kepada sang suami. �Tetap hidup?� jawab sang suami, �Impian kita telah mati! Kita telah gagal!�

Sang istri tetap tidak mau percaya bahwa impian itu telah mati. Ia bahkan sama sekali tidak bersedia untuk mengubur impian tersebut! Untuk tetap menjaga kehidupan impian tersebut ia mengajak sang suami untuk merancang apa yang akan mereka lakukan jika suatu saat nanti mereka menjadi jutawan. Keduanya lalu mulai melakukan hal ini setiap kali selesai makan malam.

Waktu terus berlalu dan mereka masih saja melakukan kegiatan yang sama hingga suatu hari sang suami mendapatkan sebuah ide brilian: menciptakan permainan uang. Yakni barang-barang apa saja yang akan dibeli jika seseorang memiliki �uang�, misalnya tanah, rumah, gedung, dsb. Gagasan ini terus mereka matangkan. Mereka menambahkan papan permainan, dadu, kartu, rumah-rumah kecil, hotel-hotel kecil, dsb. Bisakah Anda menebak permainan apakah ini? Ya, tepat! Permainan itu bernama monopoli. Ya, begitulah cerita bagaimana Charles Darrow dan istrinya, Esther menciptakan permainan tersebut. Permainan ini kemudian dijual kepada seorang pengusaha dengan harga satu juta dolar dan impian jadi jutawan pun terwujud!