Senin, 21 januari 2008 | 05:08 WIB
Jakarta, Kompas - Pemerintah dan Badan Standar Nasional Pendidikan meyakini bahwa ujian nasional untuk tingkat SMP dan SMA sederajat sebagai salah satu instrumen penjaminan dan pengendalian mutu pendidikan di Indonesia. Penyelenggaraan ujian nasional terbukti bisa meningkatkan motivasi dan semangat belajar siswa serta semangat pengajaran guru di sekolah untuk mencapai prestasi terbaik.
Keyakinan ini terungkap dari pemaparan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Depdiknas Suyanto, Ketua Badan Standar Nasional (BSNP) Djemari Mardapi, dan Kepala Pusat Penilaian Pendidikan Depdiknas Burhanuddin Tolla, Sabtu (19/1). Mereka hadir sebagai pembicara dalam diskusi bertajuk ”Peran Ujian Nasional (UN) dan Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN) dalam Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan Nasional” yang digelar Universitas Muhammadiyah Hamka di Jakarta.
Suyanto mengatakan, UN dan UASBN menjadi salah satu instrumen untuk memberi feedback apakah tujuan dan proses belajar di sekolah sudah mencapai standar nasional. ”UN itu paling universal dan comparable untuk melihat bagaimana proses pembelajaran dijalankan,” ujarnya.
Djemari Mardapi mengatakan, pelaksanaan UN yang juga dijadikan salah satu pertimbangan kelulusan siswa diyakini paling pas untuk mengontrol mutu pendidikan di Indonesia. Penilaian kelulusan sudah pernah diserahkan kepada sekolah, tetapi hasilnya tidak memuaskan.
Burhanuddin Tolla menjelaskan, pelaksanaan UN dan UASBN sudah di rel yang benar untuk menjaga mutu pendidikan nasional, yaitu memotivasi siswa belajar optimal. (ELN)
Tuesday, February 19, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment