Sunday, February 3, 2008

Serba-serbi Kuliah di Singapura (1)

SUARA MERDEKA
Senin, 04 Februari 2008

Mahasiswa Magang Bergaji Rp 6,4 Juta/Bulan

Singapura bukan hanya menjadi daerah tujuan wisata dan bisnis, melainkan jadi pusat pendidikan. Mengapa Negeri Singa itu menjadi tempat studi pilihan? Berikut laporan wartawan Suara Merdeka Benu Hidayat yang diundang Singapore Tourism Board untuk mengunjungi beberapa kampus di negara tetangga itu pada 28-30 Januari lalu.

SISTEM pendidikan di kampus-kampus Singapura bagaikan paket produk three in one. Beli satu dapat tiga. Selain menyediakan fasilitas yang modern dan staf pengajar bertaraf internasional, negeri tetangga ini juga menawarkan kemudahan untuk menjalin relasi dan jaringan (networking) dengan perusahaan-perusahaan multinasional.

''Ada sekitar 7.000 perusahaan multinasional yang beroperasi di Singapura. Hal ini menciptakan peluang besar bagi para mahasiswa di Singapura untuk membangun networking dengan perusahaan-perusahaan asing,'' ujar Sherina Chan, manajer Divisi Komunikasi Singapore Tourism Board, saat menerima kunjungan rombongan wartawan dari Indonesia.

Peluang membangun jaringan itu dibuka lebar-lebar sejak awal perkuliahan. Caranya, kampus-kampus itu bermitra dengan perusahaan multinasional, sehingga mahasiswa mereka dapat bekerja magang di perusahaan-perusahaan tersebut.

Kurikulum pun dirancang untuk menyiapkan tenaga profesional yang dibutuhkan oleh pasar tenaga kerja di sana. Biasanya, pola perkuliahannya berbentuk work and study. Misalnya, mereka mengikuti kuliah selama dua hari, kemudian magang selama empat hari dalam sepekan.

Dapat Gaji

Di kampus At-sunrice yang terletak di Fort Canning, mahasiswa diberi kesempatan untuk bekerja magang selama lima bulan di hotel-hotel dan restauran yang menjadi mitra akademi kuliner itu. Mitra-mitra At-sunrice meliputi Grand Hyatt Hotel, Intercontinental, The Ritz-Carlton, Pan Pacific, The Regent, Marriott, Hilton, Swissotel The Stamford, Marina Mandarin, Raffles The Plaza, dan sebagainya.

Syaratnya, mereka telah mengikuti program studi dasar di At-sunrice selama dua pekan. Biaya kuliahnya bervariasi dari 18.000 sampai 39.000 dolar Singapura, bergantung pada masa studinya yang berkisar dari 15 bulan sampai 36 bulan.

Selama magang, mereka mendapat gaji 500 dolar Singapura per bulan. ''Kalau mahasiswa yang berprestasi, misalnya telah menang penghargaan, gaji magang mereka bisa lebih tinggi lagi. Bisa sampai 1.000 dolar Singapura per bulan,'' ,'' kata Mizuho Hara, Faculty Manager di At-sunrice.

Sekadar perbandingan, biaya hidup mahasiswa Indonesia di sana rata-rata 1.000 dolar Singapura. Menurut keterangan Jason Suwastika (23), mahasiswa asal Jakarta yang kuliah di At-sunrice, lulusan akademi kuliner itu bisa berpenghasilan 1.600 sampai 12.000 dolar Singapura per bulan.

Jadi, jika kurs 1 dolar Singapura sama dengan Rp 6.400, mahasiswa magang At-sunrice bisa mendapat bayaran sekitar Rp 3.200.000 sampai Rp 6.400.000. Dan lulusannya bisa berpenghasilan Rp 76.800.000 sebulan. Wuuih!

Ikut Festival

Raffles Design Institute juga menawarkan program serupa, meskipun bidangnya tak sama. Sekolah desain itu menjalin kerja sama dengan berbagai perusahaan dalam dan luar negeri, dari butik dan hotel sampai rumah sakit. ''Bulan lalu, mahasiswa-mahasiswi kami merancang seragam untuk seluruh staf Rumah Sakit Umum Singapura. Mulai dari suster sampai staf divisi komunikasi mereka,'' kata Iwan Nurcahyadi, konsultan edukasi Raffles Design Institute.

Iwan menjelaskan bahwa mahasiswa sekolah desain itu juga diikutkan ke berbagai kompetisi dan festival desain internasional. Tahun lalu, mahasiswa asal Surabaya Agustinus Leo Saputra meraih penghargaan Capitaland Retail Creme Award, berkat desain loudspeaker (pengeras suara) karyanya. Di institut itu, Leo mengambil kuliah jurusan desain produk. Dia juga bekerja magang sebagai asisten desainer dan produksi di perusahaan Pac Asia Pte Ltd.

Junita (20), remaja Jakarta yang ambil kuliah Hotel Administration di UNLV (University of Nevada Las Vegas) Singapura, juga menekankan pentingnya membangun networking semasa kuliah.

Salah satu syarat kelulusan di UNLV adalah memiliki pengalaman kerja magang atau part-time sekurang-kurangnya selama 1.000 jam. (Benu Hidayat-77)

No comments: