Sunday, February 3, 2008

Pertengahan 2008, dirintis Banyumas ’Cyber City’

umat, 01 Februari 2008


PURWOKERTO - Dalam rangka mempersiapkan Kabupaten Banyumas menjadi kota pendidikan, perdagangan, jasa dan pariwisata, selaku tokoh intelektual muda yang kaya gagasan, mantan Sekda Banyumas Singgih Wiranto tengah menyusun program Banyumas Cyber City (BCC). BCC merupakan jaringan yang mengintegrasikan pemerintah kabupaten, kampus, sekolah, rumah sakit, polisi, perhotelan, industri, perbankan, restoran, warnet (warung internet) serta kecamatan dan desadesa se-Kabupaten Banyumas di bidang Teknologi Informasi Komunikasi (TIK).

Singgih memandang BCC ini sangat diperlukan dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan menuju ke tata pemerintahan yang baik, peningkatan kualitas pendidikan (e-Learning) serta pemasyarakatan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi kepada kalangan masyarakat (e-People).

"Sistem pengembangan kabupaten yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi (infokom) ini menjamin ketersediaan informasi dan infrastruktur yang terpadu antara Pemerintah Kabupaten dengan komponen bisnis, masyarakat dan potensi daerah yaitu perdagangan, pariwista, pertambangan, perindustrian, dan sebagainya," kata Singgih.

Cukup lama
Sistem ini oleh beberapa kalangan ada yang menyebutnya sebagai cyber station atau techno park (taman teknologi). Negara-negara maju seperti Jerman, Prancis, Kanada, Italia, Inggris, Swedia, Amerika Serikat, Finlandia dan lain-lain sudah cukup lama mengimplementasikan cyber city. Tidak ketinggalan negara-negara Asia semacam Jepang, Korea, China, Taiwan, India dan negara tetangga kita Singapura dan Malaysia telah pula memiliki cyber city.

Tujuannya untuk membuat Information and Communication Technology (ICT) Center sebagai penyedia informasi untuk seluruh lapisan masyarakat Banyumas, bahkan seluruh dunia, yang diharapkan bisa mempercepat peningkatan IPM (Indeks Pembangunan Manusia) Kabupaten Banyumas dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan masyarakatnya.

Dalam dunia pendidikan, konsep semacam one school one lab (setiap sekolah memiliki laboratorium komputer) adalah hal yang cukup strategis sebagai langkah awal membangun cyber city, yang kemudian bisa dikembangkan menjadi internet goes to school (jaringan internet sekolah), yang pada akhirnya menjadi Jaringan Informasi Sekolah (JIS), di mana database pendidikan telah terintegrasi dengan baik, sehingga memudahkan untuk mengambil kebijakan dan langkah strategis di bidang pendidikan.

Sistem ini akan menjadikan masyarakat Banyumas dalam setiap aktivitasnya tak pernah lepas dari PDA, smartphone, palmtop, laptop, maupun notebook di tempat umum tanpa merasa canggung dan aneh. Resto cepat saji, pasar swalayan, mini market, maupun warnet siap melayani dan memanjakan warga Banyumas selama 24 jam tanpa henti. Kesadaran berbahasa Inggris dan berbahasa Mandarin di kalangan siswa, mahasiswa, pengusaha, pejabat maupun masyarakat tumbuh pesat dan diperkirakan akan melonjakkan angka pengguna internet secara signifikan.

Berjaya
"Suatu saat nanti, apabila semua komponen pendukung kehidupan kabupaten menyatu dan melebur ke dalam Banyumas Internet Exchange (BIX), maka di saat itulah BCC akan berjaya sebagai model e-Learning dan e-Style baru kebanggaan warga Banyumas," jelas Singgih.

Bila tidak ada aral melintang, maka Kabupaten Banyumas di tahun 2020 akan menjadi kota dunia maya (cyber city), karena seluruh wilayahnya terjangkau sinyal internet nirkabel dengan menggunakan teknologi canggih saat ini yang bernama Wi-Max (Worldwide Interope- rability for Microwave Access). Teknologi ini jauh lebih canggih dari Wi-Fi (Wireless Fidelity) yang umumnya digunakan sebagai layanan hot spot di Indonesia.

Teknologi ini bisa mencapai sekitar 75 megabyte per detik, di mana ribuan orang dapat mengakses internet dalam satu waktu sekaligus. Impian tersebut akan diwujudkan secara bertahap hingga pada akhirnya semua pelayanan pemerintah kabupaten akan dilakukan sepenuhnya secara online, seperti yang terlaksana di berbagai negara maju. "Nantinya warga Banyumas untuk membuat Kartu Tanda Penduduk (KTP) cukup mengakses laman (situs internet) Kantor Kependudukan Kabupaten.

Setelah melakukan verifikasi data, kantor kependudukan akan memungut biaya dari rekening pemohon melalui perbankan online, dan KTP langsung jadi. Begitu juga dengan pelayanan perizinan, retribusi, pajak, telepon dan listrik. Warga cukup membayar tagihan-tagihan melalui internet tanpa harus bertatap muka dengan petugas dan antre panjang di loket pembayaran," paparnya. hef-Tj

No comments: