Friday, November 9, 2007

PK dan Pengurus DPD Golkar '' Nyebrang''

SUARA MERDEKA

Sabtu, 10 Nopember 2007

PURWOKERTO- Indikasi perpecahan di tubuh partai dalam memberikan dukungkan calon bupati dalam Pilbup 10 Pebruari 2008 mulai menimpa Partai Golkar Banyumas. Padahal partai yang selama ini dinilai solid itu, sudah mendeklarasikan dukungan pada pasangan Singgih Wiranto-Laily Manshur.

Belasan pengurus kecamatan (PK) dan pengurus harian partai DPD Partai Golkar Banyumas, Kamis malam (8/11) bertemu dengan kubu Mardjoko.

Dari pantauan Suara Merdeka, rombongan dipimpin Ketua Pelaksana Harian DPD Golkar Humam Mashudi didampingi sedikitnya 11 PK dan kader partai. Mereka diterima Ketua Tim Pemenangan Mardjoko, Wisnu Suhardono, di sekretariat tim tersebut Jalan Indra Purwokerto. Acara itu merupakan lanjutan dari pertemuan informal yang sudah dirintis sejak bulan puasa lalu.

Pertemuan Kamis malam itu berlangsung mulai pukul 19.30 hingga pukul 22.00. Awalnya acara itu tertutup, termasuk untuk wartawan. Namun akhirnya Humam dan Wisnu bersedia memberikan keterangan pada pers.

Saat didesak wartawan, Humam membantah kalau pertemuan itu untuk mengalihkan dukungan ke calon bupati Mardjoko. Menurutnya, dalam pertemuan itu tak disinggung soal permintaan Wisnu untuk mendukung Mardjoko atau sebaliknya. "Kalau bicara politik, kami justru membahas tim sukses untuk Pemilu 2009," kata salah satu tokoh sentral di DPD Golkar yang berseberangan dengan kubu Ketua DPD Haris Subiyakto ini.

Sulit Ditemui

Lebih lanjut Humam mengatakan, pertemuan memang dilakukan menjelang Pilbup karena Wisnu sulit ditemui. Sehingga saat ada kesempatan, ia bersama rombongan PK dan kader partainya berusaha menemui di markas Tim Pemenangan Mardjoko.

Wisnu mengatakan, sebagai orang yang dianggap memiliki peran ikut membesar Golkar Banyumas, pihaknya tidak melarang didatangi kalangan PK dan pengurus DPD.

Namun masalah mereka memberikan dukungan kepada kakaknya, yang juga mencalonkan sebagai calon bupati. Karena itulah dia menyatakan tak berani membuat kesimpulan.

Pada pertemuan itu dia sempat menanyakan apakah pertemuan itu melanggar AD/ART atau tidak. Ternyata semua sepakat tidak melanggar.

Menurutnya, saat ini kemenangan dalam pilbup sangat tergantung pada rakyat. Sedangkan partai politik hanya sebagai pengantar saja."Mereka datang ke sini, karena masih menganggap saya sebagai tokoh Golkar," katanya.

Berbeda dengan Humam, Wisnu menyatakan dalam pertemuan itu yang paling banyak dibahas adalah soal Pilbup 2008. Kepada mereka, Wisnu juga menyampaikan kalau saat ini kakaknya mau mencalonkan.

Menanggapi adanya indikasi pembelotan sejumlah PK dan pengurus DPD, Wakil Ketua DPD Golkar Bidang UU, Hukum-HAM dan Otonomi Daerah Suradi Al Kharim menyatakan, kalau ada buktinya mereka akan ditindak. Mereka bisa diberi sanksi, termasuk kemungkinan dipecat dari partai.(G22,in-74)

No comments: