Saturday, January 10, 2009

Doa Perpisahan

Langit diujung jalan sana, terasa galau

Mengingatkan hari-hari gaduh

Dalam lautan gurau

Mega di pinggir jalan sana juga mendung

Mengalunkan musik cinta yang sendu

Bersama ranting kisah dalam naungan

Kasih dan rindu

Kemarin begitu banyak hamparan melati

Bertaburan dibawah pohon rindang dalam gang

Riuhnya melambai mengalunkan wewangian

Begitu banyak cinta menghampiri

Dan cinta pun berkata:

“kalau kepergianku membuatmu menangis,

maka menangis jangan membuat pergi hati dan nurani

hati yang kita beri hanyalah luapan emosi

nurani yang kita miliki hanyalah tempat peraduan”

kemarin cinta disini melimpah, bertaburan antara kita

cinta yang satu memberikan pengayoman

cinta yang lain menciptakan penghormatan

terukir dalam satu jalin kekeluargaan

ada juga cinta lain yang tercipta

cinta anak dan orang tua

sekarang cinta itu mulai goyah,

dibawa gelombang waktu dan kata…..”perpisahan”

perpisahan adalah sebuah peristiwa

perpisahan adalah sebuah seremonia

perpisahan adalah sebuah penomena

perpisahan adalah sebuah cipta

perpisahan hanyalah cerita

dalam sebuah ketidakberdayaan…..

kemudian kita harus rela

pergi jauh meninggalkan semua

hanya secercah harapan dan doa yang ku damba:

Yaa Ilahi…..

Sekiranya kepergianku merupakan beban, Jangan Kau berikan beban itu

Sekiranya perpisahan ini merupakan keharusan, kuatkanlah ketabahan. Jadikanlah perpisahan ini pembelajaran kedewasaan, dan janganlah Kau jadikan sebuah pembebasan.

Yaa Ilahi….

Perpisahan yang ku alami merupakan tahap awal kehidupan, maka berikanlah kesuksesan dilangkah berikutnya. Berikanlah cinta dan rahmanmu, berikanlah kasih dan sayangmu

Demikian gumam doa kecilku

Mengiringi alunan tangis kehilangan.

Selamat berpisah guru ku

Selamat tinggal sembilan belas ku

Dalam kamar

21.15 – 06.15

7 Juni 2004

rd

No comments: