Berlabuh kapal ku tersiar ke 4 penjuru mata angin
suara deburan air laut begitu keraaaaas!!
bau laut yang begitu haruuuuuuuuum, , melekat semakin dekat
balutan angin berdesing seperti bernyanyi menemani perjalanan ku
Sampailah aku di ujung rangkai pulau misterius
dengan berjuta khayalan di benak ku..
pelan2 ku tapaki tanah ini saat berlabuh..
hmmmmmmmm aroma tanah yg begitu memikat,
setelah iring-iringan tarian hujan selesai..
ada sahabat jauh melambaikan tangan padaku
dan dia berkata “wahai sahabat nama ku Sanjaya!!”
lantas ia jabat erat tangan ku,,ia meneruskan perkenalan ini
“aku adalah sanjaya,,aku berkebudayaan tanah”
sembari ia tunjukan tanah nya yang begitu subuuuuuur nan permai
sesaat kita berjalan menikmati pemandangan laut
dari kejauhan seorang memanggil2 kami berdua…
ternyata sanjaya sangat mengenal sosok orang itu..
lalu org itu mendekati ku dan berkata “wahai sahabat nama ku purnawarman” ia pun menjabat tangan kami berdua,,ia berkata lagi
“aku adalah purnawarman, ,aku berkebudayaan tanah”
lalu ia tunjukan hasil2 laut yang begitu berlimpaaah ruah..
dan intan berlian yg bersinar di tengah lautan di saat metahari akan terbenam,,,
dalam hati ku,,,
dua kebudayaan ini ada dalam satu teritori
apakah ini tanah air??
apa kah ini yang sering di ceritakan ibunda ku?!
tanah yg mashur,,laut yang permai?!
ibunda ku sering bercerita tentang hal ini,,
nama ibunda ku ibu pertiwi
beliau yang ajarkan aku tetang kehidupan
mmm aku telah lama pergi…aku rindu ibu pertiwi
saat nya aku untuk kembali,,
aku dengar ibu pertiwi terus-terusan memanggil ku
di kejauhan,,
di ufuk barat aku dengar ia menantikan aku pulang
entah tahun-tahun ini beliau terlihat sedih sekali…
aku harus pulang untuk menghibur nya…
(Nurendra Bagas)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment