Wednesday, April 1, 2009

BENAR, AL-QUR’AN MENGGUNAKAN BAHASA ARAB Oleh: Zulfan Syahansyah

Secara historis, bahasa Arab adalah termasuk salah satu dari rumpun bahasa
Semit, yang meliputi bahasa-bahasa Babilonia, Asyuria, Aramy, Ibrani, Yaman
Lama, Habsyi Semit dan bahasa Arab itu sendiri. Ketiga bahasa yang pertama
telah lenyap, demikian pula sebagian dari bahasa-bahasa Yaman Lama. Sedangkan
tiga yang terakhir masih ada, tapi bahasa Arab adalah yang paling menonjol dan
paling luas tersiar dan tersebar. Realita inilah yang menjadi salah satu
penyebab keunggulan bahasa Arab dari bahasa lainnya; sampai saat ini masih
"hidup" dan menjadi alat berkomunikasi resmi, setidaknya oleh masyarakat yang
tinggal di kawasan Jazirah Arab dan Asia Tengah

Secara temporal, konteks yang penulis maksud dengan keutamaan bahasa Arab
sebagai linguistik yang dipakai untuk sebuah kitab (bacaan) suci adalah saat
masa penurunan Al-Qur'an. Dalam hal ini, Al-Biruni, salah seorang ilmu­wan
non-Arab berpendapat, seperti yang ditulis oleh Budhy Munawwar Rahcman: bahwa
menulis ilmu harus dalam bahasa Arab.

Hal ini karena memang wak­tu itu tidak ada bahasa yang bisa memuat ilmu
pengetahuan selain bahasa Arab, sebanding dengan bahasa Inggris dalam perannya
di zaman modern. Banyak dalil dari Al-Qur'an yang mengungkap alasan kenapa ia
turun dengan menggunakan bahsa Arab. Diantaranya; QS. 12: 2, 14: 4, 13: 37, 44:
58, dan 46 : 12. Boleh dikata, hampir semua ayat tersebut menyatakan, bahwa
Al-Qur'an itu diturunkan dalam "bahasa Arab". Adalah keliru jika karena Allah
menurunkan Al-Quran ke dalam bahasa Arab kemudian dikatakan "tidak universal".
Kenapa Allah memilih bahasa Arab? Bukan bahasa lain? Barangkali itu adalah hak
"ketuhanan" Allah yang jelas tidak bisa kita kritisi untuk menafikannya. Meski
demikian, pilihan Allah mengapa Al-Quran itu dalam bahasa Arab bisa dijelaskan
secara ilmiah dengan beberapa point argument berikut:

1. Bahasa Tertua Yang Terbukti Masih Aktif

Rasulullah saw. dengan suatu mukjizat Ilahi, yang merupakan wujud dari
rancangan azali (rancangan primordial) tampil dengan menggunakan bahasa Arab
yang secara kebetulan merupakan salah satu dari empat bahasa yang sangat kaya
dan berpengaruh dalam sejarah umat manusia. Hingga saat ini bahasa Arab masih
tetap ada, sementara tiga bahasa lainnya, yaitu bahasa Sansekerta, Yunani, dan
Romawi serta Latin telah mati.

Di samping itu, bahasa Arab lah yang menjadi bahasa kitab suci yang masih
aktif dipakai. Ia juga termasuk dari rumpun bahasa Semit yang masih bertahan
dan berkembang. Bahkan Bible (Old Testament) yang diklaim bahasa aslinya bahasa
Ibrani (Hebrew) telah musnah, sehingga tidak ada naskah asli dari Perjanjian
Lama (PL).

Meskipun begitu, menurut Isrâ'il Wilfinson, dalam bukunya Târîkh al-Lughât
al-Sâmiyyah (History of Semitic Language), seperti yang dikutip Prof.
Al-A‘zamî, ternyata bahasa asli PL itu tidak disebut Ibrani. Bahasa
pra-pengasingan (pre-exilic language) yang digunakan oleh Yahudi adalah dialek
Kanaan dan tidak dikenal sebagai Ibrani. Orang-orang Funisia (atau lebih
tepatnya, orang-orang Kanaan) menemukan alfabet yang benar pertama kali ± 1500
S.M, berdasarkan huruf-huruf ketimbang gambar-gambar deskriptif. Semua alfabet
yang berturut-turut seterusnya adalah utang budi pada, dan berasal dari,
pencapaian Kanaan ini.New Testament (Gospel, Injil) yang diklaim bahasa aslinya
adalah bahasa Yunani juga sudah hilang, sehingga tidak ada naskah asli dari
Injil.

Bahkan, ini bertentangan dengan bahasa Yesus, yang sama sekali tidak paham
bahasa Yunani. Bukankah ini ‘mencederai' saktralitas Injil yang diklaim sebagai
‘firman Tuhan'?

Dan itulah rahasia mengapa Islam diturunkan di Arab dengan seorang nabi yang
berbicara dalam bahasa Arab. Ternyata bahasa Arab itu adalah bahasa tertua di
dunia. Sejak zaman nabi Ibrahim as, bahasa itu sudah digunakan. Bahkan sebagian
ulama berpendapat bahwa bahasa Arab adalah bahasa umat manusia yang pertama.

Logikanya sederhana, karena ada sebuah hadits yang menyebutkan bahwa bahasa
ahli surga adalah bahasa Arab. Seperti keimanan umat Islam dan umat-umat agama
samawi lainnya, asal-usul manusia juga dari surga, yaitu nabi Adam dan
isterinya Hawwa yang keduanya pernah tinggal di surga. Wajar bila keduanya
berbicara dengan bahasa ahli surga. Ketika keduanya turun ke bumi, maka bahasa
kedua 'Bapak Ibu' itu adalah bahasa Arab, sebagai bahasa tempat asal mereka.
Dan ketika mereka berdua beranak pinak, sangat besar kemungkinannya mereka
mengajarkan bahasa surga itu kepada para putra-putri mereka, yaitu bahasa Arab.

2. Bahasa Terkaya

Sebagai bahasa yang tertua di dunia, wajarlah bila bahasa Arab memiliki jumlah
kosa kata yang paling besar. Para ahli bahasa pernah mengadakan penelitian yang
menyebutkan bahwa bahasa Arab memiliki sinonim yang paling banyak dalam
penyebutan nama-nama benda. Misalnya untuk seekor unta, orang Arab punya
sekitar 800 kata yang identik dengan unta. Untuk kata yang identik dengan
anjing ada sekitar 100 kata. Maka tak ada satu pun bahasa di dunia ini yang
bisa menyamai bahasa Arab dalam hal kekayaan perbendaharaan kata. Dan dengan
bahasa yang lengkap dan abadi itu pulalah agama Islam disampaikan dan Al-Quran
diturunkan.

Selain itu, bahasa Arab dikenal memiliki banyak kelebihan, di antaranya: (1)
Sejak zaman dahulu kala hingga sekarang bahasa Arab itu merupakan bahasa yang
hidup, (2) Bahasa Arab adalah bahasa yang lengkap dan luas untuk menjelaskan
tentang ketuhanan dan keakhiratan, (3) Bentuk-bentuk kata dalam bahasa Arab
mempunyai tasrif (konjungsi), yang amat luas hingga dapat mencapai 3000 bentuk
perubahan, yang demikian itu tak terdapat dalam bahasa lain.

3. Bahasa Penunjang Kekekalan Al-Qur'an

Allah menurunkan Al-Qur'an kepada Rasulullah SAW. dalam bahasa Arab yang nyata
(bilisanin ‘Arabiyyin mubinin), agar menjadi: mukjizat yang kekal dan menjadi
hidayah (sumber petunjuk) bagi seluruh manusia di setiap waktu (zaman) dan
tempat (makan); untuk mengeluarkan manusia dari kegelapan kepada cahaya: dari
kegelapan "syirik" kepada cahaya "tauhid", dari kegelapan "kebodohan" kepada
cahaya "pengetahuan", dan dari kegelapan "kesesatan" kepada cahaya "hidayah".

Tiga kesatuan poin agama Islam; risalah (Islam), kitab (Al-Qur'an) dan utusan
Allah (Muhammad SAW), berjalan terus atas izin Allah sampai dunia ini
hancur.[8] Karena Islam adalah risalah (misi) yang universal dan kekal, maka
mukjizatnya harus retoris (bayaniyyah), linguistik (lisaniyyah) yang kekal
juga. Dan Allah telah berjanji untuk memelihara Al-Qur'an, seperti firman-Nya:
"Sesungguhnya Kami yang menurunkan al-Dzikra (Al-Qur'an) dan Kami pula yang
memeliharanya." (Qs. 15: 9).

Untuk itu diperlukan sebuah bahasa khusus yang bisa menampung informasi
risalah secara abadi. Sebab para pengamat sejarah bahasa sepakat bahwa tiap
bahasa itu punya masa eksis yang terbatas. Lewat dari masanya, maka bahasa itu
akan tidak lagi dikenal orang atau bahkan hilang dari sejarah sama sekali. Maka
harus ada sebuah bahasa yang bersifat abadi dan tetap digunakan oleh sejumlah
besar umat manusia sepanjang masa. Bahasa itu ternyata oleh pakar bahasa adalah
bahasa Arab, sebagai satu-satunya bahasa yang pernah ada dimuka bumi yang sudah
berusia ribuan tahun dan hingga hari ini masih digunakan oleh sejumlah besar
umat manusia.

Maka tak ada satu pun bahasa di dunia ini yang bisa menyamai bahasa Arab dalam
hal kekayaan perbendaharaan kata. Dan dengan bahasa yang lengkap dan abadi itu
pulalah agama Islam disampaikan dan Al-Quran diturunkan.

No comments: