Sunday, June 7, 2009

Gaya Bahasa

“Cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas yang memperlihatkanjiwa dan kepribadian penulis atau pemakai bahasa”. (Tarigan)

Aliterasi
Gaya bahasa yang berwujud pengulangan konsonan pada suatu atau beberapa kata.

Contoh: Kau keraskan kalbunya

Asonansi
Gaya bahasa repetisi yaitu pengulangan vokal pada suatu atau beberapa kata.

Contoh: mati api di dalam hati

Perumpamaan atau Simile
Perbandingan dua hal yang pada hakikatnya berlainan tetapi dianggap sama. Gaya bahasa ini ditandai dengan pemakaian kata: seperti, sebagai, ibarat, umpama, bak, laksana, serupa.

Contoh: Cantik laksana bidadari

Metafora
Gaya bahasa perbandingan yang membandingkan dua hala secara implisit

Contoh: Aku adalah burung yang terbang bebas

Personifikasi
Gaya bahasa yang melekatkan sifat-sifat insani pada barang atau benda yang tidak bernyawa atau pad aide yang abstrak.

Contoh: Tugas menantikan kita

Depersonifikasi
Gaya bahasa yang melekatkan sifat benda tak bernyawa pada manusia atau insane. Gaya bahasa ini ditandai dengan pemakaian kata: jikalau, seumpama, bila, dll.

Contoh: Kalau engkau jadi bunga, aku jadi tangkainya

Antitesis
Gaya bahasa yang mengandung gagasan-gagasan yang bertentangan yang dinyatakan dengan kata-kata yang berlawanan.

Contoh: Dia tertawa di atas penderitaanku


Hiperbola
Gaya bahasa yang mengandung pernyataan yang melebih-lebihkan baik jumlah, ukuran, ataupun sifatnya dengan tujuan untuk menekankan, memperhebat, meningkatakan kesan dan pengaruhnya.

Contoh: Angkatlah pandang matamu
ke swarga loka
ke sejuta lilin alit
yang gemetar
(Rendra)
Litotes
Majas yang berupa pernyataan yang bersifat mengecilkan kenyataan yang sebenarnya.

Contoh: Apa yang kami berikan memang tidak berarti bagimu

Ironi
Sejenis majas yang berupa pernyataan yang isinya bertentangan dengan kenyataan yang sebenarya.

Contoh: Bagus benar rapormu, banyak merahnya

Paradoks
Gaya bahasa yang mengandung pertentangan yang nyata dengan fakta-fakta yang ada.

Contoh: Aku kesepian di tengah keramaian ini.

Klimaks
Sejenis majas yang berupa susunan ungkapan yang makin lama makin meningkat kepentingannya dari gagasan atau ungkapan sebelumnya.

Contoh: Hidup kita diharapkan berguna bagi saudara, orang tua, nusa bangsa, dan Negara.

Antiklimaks
Pernyataan yang berisi gagasan-gagasan yang disusun dengan urutan dari yang penting ke yang tidak penting.

Contoh: Kampanye dicanangkan mulai dari pusat ke daerah, sampai ke pelosok desa.

Eufimisme
Ungkapan yang lebih halus sebagai pengganti ungkapan yang lebih kasar.

Contoh: kamar kecil = WC

No comments: