Dicky Hapiddin
* Islam menyentuh wilayah Mesir pada 628 Masehi. Ketika itu Rasulullah mengirim surat pada Gubernur Mukaukis -yang berada di bawah kekuasaan Romawi-mengajak masuk Islam. Rasul bahkan menikahi gadis Mesir, Maria.
* Pada 639 Masehi, ketika Islam di bawah kepemimpinan Sayyid Umar bin Khattab, 3000 pasukan Sayyid Amru bin Ash memasuki Mesir dan kemudian diperkuat pasukan Sayyid Zubair bin Awwam berkekuatan 4000 orang. Mukaukis didukung gereja Kopti menandatangani perjanjian damai. Sejak itu, Mesir menjadi wilayah kekuasaan pihak Islam. Di masa kekuasaan Keluarga Umayah, dan kemudian Abbasiyah, Mesir menjadi salah satu provinsi seperti semula.
* Mesir baru menjadi pusat kekuasaan -dan juga peradaban Muslim-baru pada akhir Abad 10
* Muiz Lidinillah membelot dari kekuasaan Abbasiyah di Baghdad, untuk membangun kekhalifahan sendiri yang berpaham Syi'ah. Ia menamai kekhalifahan itu Fathimiah -dari nama putri Rasul yang menurunkan para pemimpin Syi'ah, Sayyidah Fatimah
* Pada masa kekuasaannya (953-975), Muiz menugasi panglima perangnya, Jawhar al-Siqili, untuk membangun ibu kota.
* Di dataran tepi Sungai Nil itu kota Kairo dibangun. Khalifah Muiz membangun Masjid Besar Al-Azhar (dari asal kata "Al-Zahra", nama panggilan Sayyidah Fatimah al-Zahro) yang dirampungkan pada 17 Ramadhan 359 Hijriah, 970 Masehi.
* Muiz dan para penggantinya, Aziz Billah (975-996) dan Hakim Biamrillah (996-1021) sangat tertarik pada ilmu pengetahuan. Peradaban berkembang pesat. Kecemerlangan kota Kairo -baik dalam fisik maupun kehidupn sosialnya-mulai menyaingi Baghdad. Khalifah Hakim juga mendirikan pusat ilmu Bait al-Hikam yang mengoleksi ribuan buku sebagaimana di Baghdad.
* Pada 564 Hijriah atau 1167 Masehi, Sayyid Salahuddin al-Ayyubi mengambil alih kekuasaan Fathimiyah. Tokoh Kurdi yang juga pahlawan Perang Salib tersebut membangun Dinasti Ayyubiyah, yang berdiri disamping Abbasiyah di Baghdad yang semakin lemah. Hal ini terjadi dikarenakan gangguan politik yang terus-menerus dari wilayah sekitarnya menjadikan wibawa Fathimiyah merosot.
* Sayyid Salahuddin tidak menghancurkan Kairo yang dibangun Fathimiyah. Ia malah melanjutkannya sama antusiasnya. Ia hanya mengubah paham keagamaan negara dari Syiah menjadi Sunni. Sekolah, masjid, rumah sakit, sarana rehabilitasi penderita sakit jiwa, dan banyak fasilitas sosial lainnya dibangun. Pada 1250 -delapan tahun sebelum Baghdad diratakan dengan tanah oleh Hulagu.
* Kemudian kekuasaan diambil alih oleh kalangan keturunan Turki, pegawai Istana keturunan para budak (Mamluk). Sekarang yang dikenal dengan Dinasti Mamalik.
* Di Istana, saat itu terjadi persaingan antara militer asal Turki dan Kurdi. Sultan yang baru naik, Turansyah, dianggap terlalu dekat dengan Kurdi. Tokoh militer Turki, Aybak bersekongkol dengan ibu tiri Turansyah yaitu Syajarah. Turansyah dibunuh. Aybak dan Syajarah menikah. Namun Aybak juga membunuh Syajarah, dan kemudian Musa, keturunan Ayyubiyah, yang sempat diangkatnya.
* Di saat Aybak menyebar teror itu, tokoh berpengaruh Mamluk bernama Baybars mengasingkan diri ke Syria. Ia baru balik ke Mesir, setelah Aybak wafat dan Ali -anak Aybak-mengundurkan diri untuk digantikan Qutuz.
* Qutuz dan Baibars bertempur bersama untuk menahan laju penghancuran pasukan Hulagu [salah satu anaknya Zengis Khan]. Di Ain Jalut, Palestina, pada 13 September 1260 mereka berhasil mengalahkan pasukan Mongol itu.
* Barbar Timur Lenk melakukan invasi ke Barat. Namun Sultan Barquq berhasil menahan laju pasukan Mongol tersebut. Dengan demikian dinasti Mamalik telah dua kali berhasil menghalang invasi dari pasukan Mongol.
* Kesultanan Usmani di Turki menyerbu Kairo dan mengakhiri sejarah 47 sultan di Dinasti Mamluk [Mamalik] tersebut.
Tokoh-tokoh dalam peristiwa yang terkait adalah :
1. Rasulullah Saw [surat ajakan masuk islam]
2. Gubernur Mukaukis [Romawi]
3. Sayyid Umar bin Khotob Ra. [pimpinan]
4. Sayyid Amru bin Ash [jendral] - 3000
5. Sayyid Zubeir bin Awwam [jendral] – 4000
6. Muiz Lidinillah [membelot dari dinasti Abbasiyah]
7. Jawhar as-Siqili [panglima perangnya Muiz]
8. Sayyid Aziz Billah [pengganti Muiz]
9. Sayyid Hakim Biamrillah [pengganti Muiz]
10. Sayyid Salahuddin al-Ayyubi [mengambil alih-masa dinasti Ayyubiyah]
11. Keturunan budak Turki [mengambil alih-masa dinasti Mamalik]
12. Turansyah [sultan yang baru diangkat]
13. Aybak dan Sajarah [membunuh Turansyah]
14. Sajarah [ibu tiri Turansyah]
15. Baybar dan Qutuz [penghalang Mongol – Hulagu]
16. Sultan Barquq [menghalangi invasi Timur Lenk]
17. Kesultanan Ustmani menyerbu Kairo
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment