Monday, March 16, 2009

Om Hasbi dan kawan2
Dalam attachment saya lampirkan manuskrip kitab al-Barzanji dari koleksi manuskrip Tokyo. Sebelum menghukumi sesat atau tidak buku tersebut, seyogyanya kita pelajari dulu isinya. Memang ada beberapa situs fatwa Wahabi yang menyesatkan tradisi membaca al-Barzanji (Jawa: Berjanjen) dengan lantunan lagu pada perayaan Maulid Nabi. Tetapi hemat saya harus dipilah-pilah antara hukum membaca al-Barzanji dengan peringatan Maulid Nabi. Menurut secuil pengetahuan saya, kitab al-Barzanji isinya tidak ada yang aneh-aneh. Secara garis besar kitab tersebut berisi narasi-narasi dan bait-bait sejarah Nabi serta keutamaan Nabi. Isinya tidak berbeda jauh dengan sirah Ibn Hisyam dll. Membaca kitab tersebut dapat meningkatkan kecintaan kita kepada Rasulullah. Jadi hukumnya boleh, bahkan dianjurkan.
Sedangkan hukum memperingati Maulid Nabi hukumnya khilaf. Ibn Hajar menilainya sebagai bid'ah hasanah. Menurutnya, Maulid Nabi memang belum pernah dirayakan oleh salaf al-shalih hingga abad ke-3 H, tetapi dalam Maulid terdapat banyak kebajikan, sehingga hukumnya bid'ah hasanah. Imam al-Suyuthi juga melegalkan perayaan Maulid Nabi dalam kompilasi fatwanya. Tetapi baru-baru ini ada Tesis Magister Abdullah bin Abd al-Aziz bin Ahmad al-Tuwayjiry di Jamiah Muhammad Ibn Su'ud al-Islamiyah, Fak. Aqidah, yang menyesatkan perayaan Maulid Nabi. Ada juga buku Wahabi karangan Abd al-Rauf Muhammad bin Utsman yang ikut-ikut menyesatkan.
Kalau kita baca kitab-kitab fikih era klasik-skolastik seperti al-Majmu', al-Syarwani, Hasyiah Jamal, I'anah Thalibin, Bujayrami, al-Bayjuri, Muhadzab, Iqna', Mughni Muhtaj, Hawi Kabir, Nihayah Muhtaj, Raudhah al-Thalibin, al-Mabsut, dan lain-lain, akan ditemukan kontroversi yang sangat luas dan runyam di kalangan ahli fikih seputar hukum Maulid Nabi. Tanpa memasuki detail-detail argumentasi masing-masing versi, ada baiknya kita telaah sosio-historis munculnya tradisi Maulid Nabi terlebih dahulu. Sependek yang saya tahu, ada beberapa analisa historis terkait hal itu. Versi pertama yang diwakili oleh Ibn Hajar mengatakan Maulid belum muncul pada era formatif Islam, yakni era Islam Perdana. Versi kedua yang diwakili oleh Imam al-Suyuthi mengatakan tradisi Maulid sudah ada sejak Nabi lahir. Abd al-Muthalib konon merayakan hari kelahiran Nabi. Nabi sendiri merayakan ulang tahun sebelum nubuwah (diriwayatkan al-Bayhaqi dari Anas. Tapi Ibn Hajar dalam Fath al-Bari dan Abd al-Razaq dalam Mushanaf menilai lemah hadits ini). Versi ketiga yang diwakili oleh Abd Rauf Utsman menyatakan bahwa tradisi maulid dicetuskan oleh penguasa Dinasti Syiah Fathimiyyah di Cairo guna menarik simpati masyarakat kepada penguasa. Tradisi ini sekarang masih berkembang di Masjid Husain. Versi keempat menyatakan bahwa konon tradisi maulid nabi digagas oleh Shalahuddin al-Ayubi guna mengompakkan masyarakat dan memupuk semangat jihad guna menghadapi serangan tentara Salib.
Data-data ini merupakan data-data antropologis yang dapat dikembangkan guna menelisik aktivitas ritual masayarakat Islam masa lalu serta kontinuitas tradisi tersebut hingga berpengaruh ke dalam budaya ritual di Indonesia.

Salam
R-1
http://www.irwanmas duqi83.blogspot. com/


Dari: Muhammad Hasbi ZM
Kepada: infopmik@yahoogroup s.com
Terkirim: Senin, 9 Maret, 2009 01:32:09
Topik: -=Info PMIK=- KITAB AL-BARJANZY SESATKAH ??? (MALAM MAULID NABI, SHOLLU ALANNABI)

Keingat saya ketika masih duduk di bangku Ma'had Imarat yang menginduk ke LIPIA mereka sangat antipati sekali dengan kitab Al-Barjanzy bahkan banyak diantaranya yang membilang kitab sesat dengan alasan Gulu.


Kepada Kiyai Irwan Masduqi dan Ust. NIdlol kiranya bisa memberi pencerahan terkait malam ini adalah malam Maulid Nabi dan tentunya di Indonesia sana semua khalayak ramai di masjid dan surau-surau melantunkan sejarah Nabi Muhammad yang terkumpul dalam kitab Al-Barjanzy.


Saya kira, kalaulah masih banyak orang berfikir radikalis seperti pengharaman ini dan itu, padahal hal tersebut adalah berupa kultur mubhi masyaratakat muslim Indonesia yang kemubahannya ikhtilaf sebagimana qaidah fiqih bilang (Alijtihad La Yanqid Misluh) lalu dengan kerasnya mereka membuat propaganda penyesatan, pengkafiram plus pembodohan. Golongan inilah sebenarnya yang ana anggap merusak tatanan harmonisasi keislaman ala Indonesia.


Semisal mereka membuat penyesatan kitab Al-Barjanzy sedang kita tahu kitab tersebut sudah menjadi kultur Syar'i masyarakat muslim Indonesia tentu berdampak pada ketidakharmonisan antar masyarakat muslim Indonesia.

____________ _________ _________ _________ _________ _________ _________ ____

KITAB ALBARJANZY SESATKAH ??????...... ....

Nama Pengarang: Sayid Ja'far Bin Husain Bin Abdul Karim Al-Barzanji

Garis Keturunannya:

Sayid Ja'far ibn Hasan ibn Abdul Karim ibn Muhammad ibn Sayid Rasul ibn Abdul Syed ibn Abdul Rasul ibn Qalandar ibn Abdul Syed ibn Isa ibn Husain ibn Bayazid ibn Abdul Karim ibn Isa ibn Ali ibn Yusuf ibn Mansur ibn Abdul Aziz ibn Abdullah ibn Ismail ibn Al-Imam Musa Al-Kazim ibn Al-Imam Ja'far As-Sodiq ibn Al-Imam Muhammad Al-Baqir ibn Al-Imam Zainal Abidin ibn Al-Imam Husain ibn Sayidina Ali r.a. dan Sayidatina Fatimah binti Rasulullah saw.

Dinamakan Al-Barjanzy karena dinisbahkan kepada nama desa pengarang yang terletak di Barjanziyah kawasan Akrad (kurdistan). Kitab tersebut nama aslinya ‘Iqd al-Jawahir (Bahasa Arab, artinya kalung permata) sebagian ulama menyatakan bahwa nama karangannya adalah "I'qdul Jawhar fi mawlid anNabiyyil Azhar". yang disusun untuk meningkatkan kecintaan kepada Nabi Muhammad saw, meskipun kemudian lebih terkenal dengan nama penulisnya.

Beliau dilahirkan di Madinah Al Munawwarah pada hari Kamis, awal bulan Zulhijjah tahun 1126 H (1960 M) (1766 beliau menghafal Al-Quran 30 Juz kepada Syaikh Ismail Alyamany dan Tashih Quran (mujawwad) kepada syaikh Yusuf Asho'idy kemudian belajar ilmu naqliyah (quran Dan Haditz) dan 'Aqliyah kepada ulama-ulama masjid nabawi Madinah Al Munawwarah dan tokoh-tokoh qabilah daerah Barjanzi kemudain belajar ilmu nahwu, sharaf, mantiq, Ma'ani, Badi', Faraidh, Khat, hisab, fiqih, ushul fiqh, falsafah, ilmu hikmah, ilmu teknik, lughah, ilmu mustalah hadis, tafsir, hadis, ilmu hukum, Sirah Nabawi, ilmu sejarah semua itu dipelajari selama beliau ikut duduk belajar bersama ulama-ulama masjid nabawi. Dan ketika umurnya mencapai 31 tahun atau bertepatan 1159 H barulah beliau menjadi seorang yang 'Alim wal 'Allaamah dan Ulama besar.

Sifatnya:

Wajahnya tampan, perilakunya sopan, matanya luas, putih giginya, hidungnya mancung,jenggotnya yang tebal,Mempunyai akhlak yang terpuji, jiwa yang bersih, sangat pemaaf dan pengampun, zuhud, amat berpegang dengan Al-Quran dan Sunnah, wara', banyak berzikir, sentiasa bertafakkur, mendahului dalam membuat kebajikan bersedekah,dan sangat pemurah.

Seorang ulama besar yang berdedikasi mengajarkan ilmunya di Masjid Kakeknya (Masjid Nabawi) SAW sekaligus beliau menjadi seorang mufti Mahzhab Syafiiyah di kota madinah Munawwarah.

"Al-'Allaamah al-Muhaddits al-Musnid as-Sayyid Ja'far bin Hasan al-Barzanji adalah MUFTI ASY-SYAFI`IYYAH di Kota Madinah al-Munawwarah. Banyak perbedaan tentang tanggal wafatnya, sebagian menyebut beliau meninggal pada tahun 1177 H. Imam az-Zubaidi dalam "al-Mu'jam al-Mukhtash" menulis bahwa beliau wafat tahun 1184 H, dimana Imam az-Zubaidi pernah berjumpa dengan beliau dan menghadiri majelis
pengajiannya di Masjid Nabawi yang mulia.

Maulid karangan beliau ini adalah kitab maulid yang paling terkenal dan paling tersebar ke pelosok negeri 'Arab dan Islam, baik di Timur maupun di Barat. Bahkan banyak kalangan 'Arab dan 'Ajam (luar Arab) yang menghafalnya dan mereka membacanya dalam waktu-waktu tertentu. Kandungannya merupakan khulaashah (ringkasan) sirah nabawiyyah yang meliputi kisah lahir baginda, perutusan baginda sebagai rasul, hijrah, akhlak, peperangan sehingga kewafatan baginda.

Kitab karangan Lainnya:

مختصر الضوء الوهاج في قصة الاسراء والمعراج
الغصن الوردي في اخبار السيد المهدي
جالية الكرب بأخبار اصحاب سيد العجم والعرب (اهل بدر وأحد)
النفح الضرجي في الفتح الجته جي
اتحاف البرايا لعدت الغزوات والسرابا
إضاء الدراري لإرشاد الساري على صحيح البخاري
الروض المعطار فيما للسيد محمد بن رسول البرزنجي من آثار (ترجمة)
المولد النبوي الشريف المسمى عقدالجوهر في مولد النبي الازه


Wafat:
Beliau telah kembali ke rahmatullah pada hari Selasa, setelah Asar,4 Sya'ban, tahun 1177 H (1766 M). Jasad beliau makamkan di Baqi' bersama keluarga Rasulullah saw.

Kitab maulid Barzanji sendiri telah disyarah (dijelaskan) oleh ulama-ulama besar seperti Syaikh Muhammad bin Ahmad 'Ilyisy al-Maaliki al-'Asy'ari asy-Syadzili al-Azhari yang mengarang kitab "al-Qawl al-Munji 'ala Mawlid al- Barzanji" dan
Sayyidul 'Ulama-il Hijaz, Syeikh Muhammad Nawawi al-Bantani al-Jawi "Madaarijush Shu`uud ila Iktisaa-il Buruud". (Mh/MM)

mhasbi@mediamuslim. net

No comments: